Rangkuman Pertanyaan Pembatal Puasa


BEBERAPA MASALAH YANG SERING DITANYAKAN SEPUTAR SHAUM RAMADHAN

(utk A2MO tambahannya, semoga bermanfaat)

Berikut ini adalah Rangkuman dari Pertanyaan-pertanyaan yang berulang kepada Masyaikh di setiap Ramadhan tentang Pembatal-pembatal puasa:

1. Obat tetes mata
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

2. Obat Suppositoria (lewat anus)
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

3. Obat tetes telinga
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

4. Obat Spray (Obat semprot untuk asma/sesak nafas).
➥ Bukan pembatal puasa
(Al-Lajnah Ad-Da'imah, Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

5. Spray Oksigen
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Sa'ad al-Khutslaan).

6. Injeksi/Suntikan Penisilin
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

7. Suntikan Insulin untuk pasien Diabetes/DM
➥Bukan pembatal puasa
(Fatwa Al-Lajnah Ad-Da'imah).

8. Suntikan Anestesi/Bius lokal (pada gusi untuk cabut gigi, tambal gigi dan pembersihan/pemutihan gigi.
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz)

9. Mengenakan minyak wangi dan menghirupnya
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

10. Kosmetik
➥Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

11. Pengambilan darah untuk Cek laboratorium
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

12. Berenang dan Menyelam
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

13. Mimpi Basah (keluar sperma tatkala tidur tanpa kesengajaan)
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin)

14. Memakai Siwak asli (tanpa perasa)
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

15. Menelan riak dan dahak
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

16. Obat tetes hidung
➥ Bukan pembatal puasa {~jika tidak sampai lambung~}
(Fatwa Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

17. Pelembab bibir
➥ Bukan pembatal puasa {~dengan syarat tidak menelannya~}
(Fatwa Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

18. Mimisan dan pencabutan gigi geraham disertai keluarnya darah.
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

19. Obat kumur
➥ Bukan pembatal puass, {~dengan syarat tidak menelannya~}.
(Fatwa Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

20. Pasta gigi (odol).
➥ Bukan pembatal puass {~dijaga tidak sampai turun lambung~}
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

21. Mencicipi makanan (tanpa menelannya).
➥ Bukan pembatal {dengan catatan yaitu ketika diperlukan saja}.
(Fatwa Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

22. Muntah tanpa disengaja
➥ bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

23. Suntikan (Injeksi) I.M (otot), I.V (pembuluh darah) dan S.C (bawah kulit).
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

24. Sekedar mendengus/menghirup dupa (wewangian/Aromatherapi).
➥ Bukan pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu 'Utsaimin).
####################
25. Infus
👆sebagai pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

26. Muntah dengan sengaja
👆sebagai pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

27. Onani
👆sebagai pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu Baz dan Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

28. Plester nikotin
👆sebagai pembatal puasa
(Fatwa Al-Lajnah Ad-Da'imah).

29. Menghirup dupa (wewangian/aromatherapi) dengan sengaja dan dalam keadaan mengetahui.
👆sebagai pembatal puasa
(Fatwa Syeikh Ibnu 'Utsaimin).

Faedah dari:

طـــلاب التخصص الــقدمــــاء
Diterjemahkan oleh:
Abu Ahmad Ar-Ramadhany
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).