Dahsyatnya Do'a Menjelang Buka Puasa


✔✔DAHSYAT NYA DOA SEBELUM BERBUKA PUASA.

Ada suatu waktu yg mustajab utk berdoa, dimana doa tsb tdk akan ditolak oleh Allah SWT, yaitu berdoa saat menjelang berbuka puasa dan menjelang makan sahur.
Sayanf banyak kaum muslimin tidak mengetahuinya.

Di Mekkah & Madinah, satu jam sebelum adzan maghrib org2 sudah menengadahkan tangan ke langit berdoa utk kemudahan dari segala hajat, baik hajat dunia maupun akhirat, mereka berdoa dengan syahdu sepenuh keyakinan, sampai2 air mata mrk mengalir deras.

Ya, berdoa meminta kpd Allah yg Maha Kaya.

Kesalahan yg dilakukan kaum muslimin kita disini (indonesia) yaitu dg menyia2kan waktu yg sangat mustajab ini dg cara ngabuburit menjelang adzan maghrib.

Memilih berkumpul menghadapi hidangan berbuka, & mrk sdh merasa cukup dg hanya membaca "dzahaba zhoma'u....", padahal itu hanya mencakup maknanya berupa laporan & ucapan syukur.

Setelah kita memahaminya, hendaknya min 10 ~ 15 menit seblm adzan maghrib (sudah dlm keadaan berwudhu) kemudian berdoa meminta apa saja (adabnya dg didahului puji2an kpd Allah & bershalawat atas Nabi).

Allah menggaransi bhw doa2 tsb akan dikabulkan.."Allah sesuai prasangka hamba kepada Nya"

Manfaatkanlah waktumu sobat, bukan hanya demi santapan atau berburu makanan saat jelang buka.

Berdo'alah utk diri kita, keluarga kita, orangtua kita, sahabat kita, negeri kita.

Musuh2 islam tahu betapa hebat ummat Muhammad SAW bila mrk berdo'a kpd Rabb nya disaat menjelang berbuka. Krn itu, mrk buat tipu daya utk melalaikannya dgn program2 TV & media lainnya di waktu2 yg mustajab menjelang berbuka & menjelang sahur (2/3 malam).
Sehingga ummat muslim tak sempat utk berdoa.

Semoga nasehat yg singkat ini bermanfaat bagi umat yg belum mengetahui nya.

..أمـــــين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ..

✔ Dalilnya:

"Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi"

(HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, di
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).