Senjata Umat Islam untuk Yaman

🔫💣Inilah Diantara Senjata Umat Islam Indonesia untuk Mengalahkan Syi'ah Hutsi Yaman:
💡Jangan Lupa Mendoakan Kaum Muslimin yang Berperang Melawan Kezaliman Syi'ah...!

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
👉Marilah Sejenak Menengok Sejarah: Tahukah Anda tentang Pasukan Tatar?

🔥Inilah salah satu pasukan terkuat dan terbesar dalam sejarah. Namun sayang mereka adalah pasukan kafir yang membantai ribuan, bahkan mungkin jutaan kaum muslimin. Banyak negeri muslim berjatuhan ke tangan mereka diiringi banjir darah dan hujan air mata, bahkan mereka berhasil menguasai Baghdad, pusat pemerintahan Islam dan membunuh khalifah, pemimpin tertinggi kaum muslimin ketika itu tanpa perlawanan, koq bisa?

⚡Jawabannya: Diantara sebab terbesar hal itu terjadi adalah karena pengkhianatan kaum yang sangat jelek, kaum yang menyimpan dendam terhadap Islam dan kaum muslimin, kaum yang tidak segan-segan menggunakan tangan-tangan keji mereka untuk membantai kaum muslimin ketika mereka kuat, dan ketika mereka lemah maka mereka gunakan tangan-tangan orang kafir, itulah kaum Syi’ah.

👉Ringkas cerita, ketika Khalifah dalam keadaan lemah; beliau pun meminta perdamaian kepada Holako Khan (Pemimpin Pasukan Tatar), beliau membawa banyak sekali harta untuk diserahkan sebagai upeti, tanda ketundukan kepada Tatar, itu beliau lakukan atas saran orang-orang Syi’ah, terutama yang beliau angkat jadi menteri dan orang dekatnya, yaitu Al-'Ala' Ibnul ‘Alqomi dan Nashir Ath-Thusi (yang sering dipuji oleh tokoh sesat Syi’ah Khomeini), tapi bersamaan dengan itu, orang-orang Syi’ah menyarankan kepada Holako untuk tidak menerima perjanjian damai Khalifah dan hendaklah membunuhnya.

🌴Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan,
وقد أشار أولئك الملأ من الرافضة وغيرهم من المنافقين على هولاكو أَنْ لَا يُصَالِحَ الْخَلِيفَةَ، وَقَالَ الْوَزِيرُ مَتَى وَقَعَ الصُّلْحُ عَلَى الْمُنَاصَفَةِ لَا يَسْتَمِرُّ هَذَا إِلَّا عَامًا أَوْ عَامَيْنِ ثُمَّ يَعُودُ الْأَمْرُ إِلَى مَا كَانَ عَلَيْهِ قَبْلَ ذَلِكَ، وَحَسَّنُوا لَهُ قَتْلَ الْخَلِيفَةِ، فَلَمَّا عَادَ الْخَلِيفَةُ إِلَى السُّلْطَانِ هُولَاكُو أَمْرَ بِقَتْلِهِ
“Sungguh, orang-orang Syi’ah Rafidhah dan selainnya dari kalangan munafik telah memberi isyarat kepada Holako untuk tidak menerima perdamaian dengan Khalifah, dan berkata menterinya (seorang syi’ah yang bernama Ibnul ‘Alqomi): “Kapan terjadi perdamaian yang hanya setengah-setengah maka tidak akan bertahan lama kecuali satu atau dua tahun saja, kemudian akan kembali seperti sebelumnya”. Maka orang-orang Syi’ah itu pun membujuk Holako untuk membunuh Khalifah, sehingga ketika Khalifah kembali kepada penguasa Tatar Holako (dengan membawa hadiah-hadiah untuknya), dia malah memerintahkan untuk membunuh beliau.” [Al-Bidayah wan Nihayah, 13/234]

🔥Inilah diantara bahaya besar jika mengangkat orang-orang Syi’ah sebagai Pejabat Negara.
⚡Maka Pasukan Tatar membunuh para ulama dan pejabat-pejabat negara selain Syi’ah, serta membantai kaum muslimin di Baghdad dalam jumlah yang sangat besar, hampir tidak ada yang selamat kecuali sedikit sekali, siapa mereka?

🌴Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan,
وَلَمْ يَنْجُ مِنْهُمْ أَحَدٌ سِوَى أَهْلِ الذِّمَّةِ مِنَ الْيَهُودِ والنَّصارى وَمَنِ الْتَجَأَ إِلَيْهِمْ وَإِلَى دَارِ الْوَزِيرِ ابْنِ الْعَلْقَمِيِّ الرَّافِضِيِّ وَطَائِفَةٍ مِنَ التُّجَّارِ أَخَذُوا لَهُمْ أَمَانًا، بَذَلُوا عَلَيْهِ أَمْوَالًا جَزِيلَةً حَتَّى سَلِمُوا وَسَلِمَتْ أموالهم.
“Dan tidak ada yang selamat dalam pembantaian tersebut kecuali kafir dzimmi Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang yang berlindung ke rumah menteri Syi’ah Ibnul ‘Alqomi, serta sekelompok pedagang yang diberi jaminan keamanan dengan syarat membayar dalam jumlah yang besar hingga selamatlah diri dan harta mereka.” [Al-Bidayah wan Nihayah, 13/235]

👉Kini, sejarah itu berulang, kaum muslimin kembali bertempur dengan golongan kafir dan musyrik Syi’ah yang memiliki kekuatan karena dibantu oleh negara-negara kafir. Kaum Syi’ah membantai kaum muslimin Yaman, walhamdulillaah Pemerintah Muslim yang lainnya, yang dipimpin oleh Negeri Tauhid Arab Saudi pun bangkit membela kaum muslimin.

⚡Dan ketahuilah, dahulu Pasukan Tatar yang kuat dan gagah perkasa itu, ternyata suatu hari dapat dikalahkan oleh kaum muslimin, tahukah Anda diantara sebab terbesar kemenangan kaum muslimin atas Tatar?

💡Jawabannya: Doa-doa kaum muslimin dari seluruh penjuru negeri yang mereka panjatkan kepada Allah ‘azza wa jalla, karena Dia-lah yang Maha Menolong dan Maha Perkasa serta Maha Mampu Mengalahkan musuh-musuh-Nya, maka jangan lupa mendoakan saudara-saudara kita kaum muslimin yang sedang bertempur dengan Syi’ah.

🌴Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan tentang Raja Mesir, Saifuddin Quthuz rahimahullah, Pemimpin kaum muslimin melawan Tatar dalam perang ‘Ain Jalut, perang yang menentukan kemenangan kaum muslimin atas Pasukan Tatar yang sangat kuat,
لما رأى عصائب التتار قال للأمراء والجيوش الذين معه: لا تقاتلوهم حتى تزول الشمس وتفئ الظلال وتهب الرياح، ويدعوا لنا الخطباء والناس في صلاتهم، رحمه الله تعالى.

“Ketika beliau telah melihat kumpulan-kumpulan besar Pasukan Tatar, maka beliau berkata kepada para pemimpin dan pasukan yang bersamanya: “Janganlah kalian berperang hingga tenggelam matahari, malam kembali gelap, angin pun berhembus, dan para khatib serta kaum muslimin mendoakan kita dalam sholat mereka”. Semoga Allah merahmati beliau.” [Al-Bidayah wan Nihayah, 13/262]

🔥ALLAAHU AKBAR...!⚡

📁Sumber:
🌐https://m.facebook.com/sofyanruray.info/photos/a.380799515402870.1073741842.286395654843257/452114244938063/
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).