Berkah

KAMPUS KEHIDUPAN

Assalamu'alaikum...

Kita Obrolin berkah pagi ini

Berkah atau barakah bukanlah sekedar cukup dan mencukupi saja,
melainkan ketaatan yang semakin bertambah kepada Allah di segala keadaan, saat melimpah ataupun sebaliknya.
Sebagaimana dituturkan oleh para ulama:

البركة تزيدكم في الطاعة

"Berkah itu menumbuh-tambahkan ketaatanmu (pada Allah)."

البركة هي زيادة الخير و دوامه أو ثبوته

"Berkah itu kian bertambah serta langgengnya suatu kebaikan."

Hidup yang berkah bukan hanya sehat, terkadang sakit itu justru berkah sebagaimana sakitnya Nabi Ayyub As.
menambah taatnya kepada Allah.

Usia yang berkah itu tidak selalu panjang umur, adakalanya umur pendek tapi taatnya luar biasa layaknya Mus'ab bin Umair.

Tanah yang berkah itu bukan sekedar subur dan panoramanya indah,
karena tanah yang tandus seperti Mekkah punya keutamaan tak tertandingi di hadapan Allah.

Makanan yang berkah itu bukan dilihat dari komposisi gizinya yang lengkap, tapi makanan yang mampu mendorong pemakannya semakin taat kepada Allah.

Ilmu yang berkah itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, melainkan yang mampu menjadikan seseorang meneteskan keringat dan darahnya dalam beramal serta berjuang untuk agama Allah.

Penghasilan yang berkah bukan karena gaji besar dan bertambah, namun yang menjadikannya jalan rizki bagi lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.

Anak-anak yang berkah bukanlah sekedar jumlahnya banyak serta sukses meraih gelar, pekerjaan dan jabatan yang hebat, tapi ia yang senantiasa taat kepada Tuhannya dan tak henti mendoakan kedua orangtuanya.

Alhasil, jika Allah turunkan keberkahan niscaya meratai ke segala sesuatu, baik harta, anak, waktu, kerja, hasil, istri, ilmu, dakwah, binatang , rumah, akal, badan dan teman.

Maka, "Jangan banyak mencari banyak, carilah berkah.
Banyak bisa didapat dengan hanya meminta.
Tapi memberi akan mendatangkan berkah."
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).