Puasa Terbaik yaitu


Nasehat di Depan Pintu Gerbang Ramadhan

By: Syaikh Abdudrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

Perkara yang tak kalah penting yang harus kita perhatikan saat bulan Ramadhan yaitu menjaga ibadah puasa yang merupakan kewajiban kita di bulan mulia ini. Dalam menjalankan ibadah puasa, kedudukan manusia bertingkat-tingkat meskipun sama-sama menahan makan, minum dan pembatal puasa lainnya dari subuh sampai matahari tenggelam. Mereka bertingkat-tingkat dalam kesempurnaan, kebagusan ibadah puasanya.

Tatkala Nabi shallallahu'alaihi wasallam ditanya, "Siapakah yang paling banyak pahalanya ketika puasa?"

Jawab Nabi shallallahu'alaihi wasallam, "Mereka yang paling banyak berdzikir kepada Allah."
(HR. Ahmad 15614 dan Imam Thabrani 1887)

Kita ketahui bersama bahwa orang yang berpuasa bertingkat-tingkat dalam berdzikir kepada Allah, membaca Al Qur'an dan menjaga ketaatan pada Nya.

Sebagian orang menghabiskan malam dengan begadang dan menyia-nyiakanya lalu tatkala waktu subuh tiba ia shalat dalam keadaan terkantuk-kantuk -jika ia termasuk orang yang menjaga shalat-. Sebagian orang lagi terluputkan menunaikan shalat dzuhur dan Ashar tepat waktu.

Hendaknya seorang muslim bersemangat menyempurnakan ibadah puasanya, membaguskan serta mengisinya dengan dzikir kepada Allah, bersungguh-sungguh menaati-Nya, menjaga tilawah Al Qur'an, mendatangi majlis kebaikan, duduk di masjid serta memberi semangat jiwanya untuk bersungguh-sungguh beramal shalih.
Smg bermanfaat.
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).