✅Kisah Kesabaran dan Do’a yang Berakhir Indah:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dari
Ummul Mukminin, Ummu Salamah radhiyallahu’anha, beliau berkata: Aku
mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَا
مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ إِنَّا
لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى
مُصِيبَتِىوَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَاإِلاَّ أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ
خَيْرًا مِنْهَا قَالَتْ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ أَىُّ
الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ مِنْ أَبِى سَلَمَةَ أَوَّلُ بَيْتٍ هَاجَرَ إِلَى
رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ إِنِّى قُلْتُهَا فَأَخْلَفَ
اللَّهُ لِى رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَتْ أَرْسَلَ إِلَىَّ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم حَاطِبَ بْنَ أَبِى بَلْتَعَةَ
يَخْطُبُنِى لَهُ فَقُلْتُ إِنَّ لِى بِنْتًا وَأَنَا غَيُورٌ فَقَالَ
أَمَّا ابْنَتُهَا فَنَدْعُو اللَّهَ أَنْ يُغْنِيَهَا عَنْهَا وَأَدْعُو
اللَّهَ أَنْ يَذْهَبَ بِالْغَيْرَةِ
“Tidak ada seorang muslim pun yang ditimpa musibah, lalu ia mengucapkan seperti perintah Allah:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِىوَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’un, Allaahumma’jurniy fii mushiibati wa akhlif liy khoiron minha"
“Sesungguhnya
kita milik Allah dan akan kembali kepadaNya, ya Allah berikan aku
pahala dalam musibahku ini dan gantikan dengan yang lebih baik darinya.”
Kecuali Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik darinya.
Berkata
Ummu Salamah: Ketika meninggal suamiku Abu Salamah, maka aku berkata,
tidak mungkin ada seorang muslim yang lebih baik dari Abu Salamah,
keluarga pertama yang berhijrah kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa
sallam?! Kemudian aku membaca doa tersebut, maka Allah menggantikan
untukku Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Ummu
Salamah berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengutus Hatib
bin Abi Balta’ah radhiyallahu’anhu untuk meminangku menjadi istri
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, maku aku berkata, sesungguhnya
aku memiliki seorang putri dan aku seorang pencemburu. Beliau berkata:
Tentang putrinya maka kita berdoa kepada Allah untuk mencukupkan
putrinya darinya, dan aku berdoa kepada Allah agar menghilangkan
kecemburuannya.” [HR. Muslim dari Ummu Salamah radhiyallahu’anha]
#Beberapa_Pelajaran:
1)
Hendaklah bersabar dan berdo’a ketika ditimpa musibah, dan tidak
berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah ta’ala serta tetap
berprasangka baik kepada-Nya.
2)
Disyari’atkannya membaca do’a seperti yang disebutkan dalam hadits di
atas ketika ditimpa musibah. An-Nawawi rahimahullah berkata,
يُقَال
لِمَنْ ذَهَبَ لَهُ مَالٌ أَوْ وَلَد قَرِيب أَوْ شَيْء يُتَوَقَّع حُصُول
مِثْله أَخْلَفَ اللَّهُ عَلَيْك أَيْ رَدَّ عَلَيْك مِثْله فَإِنْ ذَهَبَ
مَا لَا يَتَوَقَّع مِثْله بِأَنْ ذَهَبَ وَالِد أَوْ عَمٌّ أَوْ أَخ
لِمَنْ لَا جَدَّ لَهُ وَلَا وَالِد لَهُ قِيلَ : خَلَّفَ اللَّه عَلَيْك
بِغَيْرِ أَلِف أَيْ كَانَ اللَّه خَلِيفَة مِنْهُ عَلَيْك
“Doa
ini boleh dibaca oleh orang yang kehilangan harta, atau anak yang
dekat, atau apa saja yang mungkin tergantikan dengan yang semisalnya
maka Allah ta’ala akan menggantikan untukmu dengan yang semisalnya. Jika
yang hilang adalah sesuatu yang tidak mungkin tergantikan dengan yang
semisalnya, seperti kematian orang tua, atau paman, atau saudara bagi
yang sudah tidak memiliki kakek dan orang tua, maka dikatakan, Allah
ta’ala yang akan menjadi pengganti untukmu.”
3)
Musibah dapat menimpa wali-wali Allah ta’ala, dan di baliknya ada
sejumlah hikmah yang sangat agung. Diantaranya, musibah akan lebih
mendekatkan seorang hamba kepada Allah ta’ala dengan sejumlah amal
shalih seperti sabar, do’a dan meneladani Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam. Demikian pula dengan musibah, Allah ta’ala menghapus dosa
seorang muslim, menganugerahkan pahala kesabaran kepadanya dan
mengantikan dengan yang lebih baik dibanding apa yang hilang darinya.
4)
Meyakini bahwa kita semua milik Allah dan akan kembali kepada-Nya, dan
keyakinan ini akan membantu seorang hamba dalam menghadapi musibah.
5)
Kebaikan akhlak Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam
memberikan nasihat dan bimbingan kepada orang yang ditimpa musibah
6) Poligami dan berakhlak mulia terhadap para istri termasuk petunjuk Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang sangat agung.
7) Seorang wanita yang meninggal suami tercintanya, bukan halangan baginya untuk menikah lagi.
8) Hendaklah memilih pasangan yang shalih/shalihah.
9) Kebaikan seorang wanita bukanlah ketika ia “ditauhidkan” ataukah “dimadu” tetapi ketika ia bertakwa kepada Allah ta’ala.
10)
Demikian pula pria yang layak jadi suaminya bukanlah karena ia masih
bujangan atau sudah menikah, tetapi karena ketakwaannya kepada Allah
ta’ala.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Boleh disebarkan sebagai ta'awun dalam dakwah tauhid dan sunnah, jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
[disingkat oleh WhatsApp]
Sign up here with your email