Bersandar hanya pada Allah


NAMANYA JUGA BERSANDAR KEPADA MANUSIA

Demi Allah, tidak akan bahagia alias sangat sengsara, seorang yang bersandar kepada manusia, karena kebahagiaan manusia tersebut di Tangan Allah.

Demi Allah, tidak pantas bersandar kepada manusia, karena manusia yang disandari adalah penuh kelemahan.

Terasa hina sekali memang, jika meminta-minta kepada manusia, kadang ia mau membantu, tapi sambil cemberut dan angkuh, meskipun dihiasi dengan senyuman. Terkadang tidak mau membantu dengan alasan sana sini.

Bandingkan tatkala Anda bersandar kepada Sang Pencipta makhluk, Allah Azza wa Jalla!
- Bersandar kepada Allah adalah perintah-Nya
- Tidak Bersandar kepada-Nya diancam dengan siksa-Nya
- Jika bersandar kepada-Nya pastilah dikabulkan permintaan, karena Dialah Sang Pencipta, Yang Berkuasa dan Pengatur.
- Semakin bersandar kepada-Nya semakin dimuliakan-Nya
- Semakin bersandar kepada-Nya LANGSUNG DIPERHATIKAN-NYA, TIDAK PERLU MENUNGGU SUDI ATAU TIDAK SUDI.

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Artinya: "...dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka Dialah yang mencukupinya, sesungguhnya Allah akan menyampaikan perkaranya, sungguh Allah telah menjadikan setiap sesuatu ketentuan." QS. Ath Thalaq:3.

#renunganayat

Oleh: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. حفظه الله تعالى

-----------------------
♻ Silsilah Nasihat Edisi Ramdahan (09)
Broadcast WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).