Taat dan Kesabaran

TAAT JUGA BUTUH KESABARAN


Allah Ta'ala berfirman :

(وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ)

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu' (QS. Al Baqarah : 45).

Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr -hafidhahullah- mengatakan : "Di dalam ayat ini, Allah Ta'ala mendahulukan kesabaran daridapa shalat. Itu karena seluruh amal ibadah memerlukan kesabaran. Mengerjakan perintah membutuhkan kesabaran dan menjauhi larangan pun juga membutuhkan kesabaran."

Catatan:

Sabar adalah separuh dari keimanan. Di dalam Uddah As-Shabirin bnul Qoyyim Al-Jauziyah mengatakan: "Iman itu ada dua bagian, separuhnya adalah kesabaran separuhnya lagi adalah syukur".

Hal ini sebagaiman yang disebutkan oleh Ibnu Mas'ud -radhiallahu anhu- dalam ucapannya:

الايمان نصفان نصف صبر ونصف شكر

"Iman itu terdiri dari dua bagian, separuhnya adalah kesabaran dan separuhnya lagi adalah syukur."

Dan Allah menyatukan keduanya dalam firman-Nya;

ان في ذلك لآيات لكل صبار شكور

"... Sesungguhnya pada hal yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang yang penyabar lagi banyak bersyukur." (QS. Ibrahim: 5)

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita sifat sabar dan rasa bersyukur.

(edisi inspirasi pagi bersama Syaikh Prof. DR. Abdurrazzak Al Badr -hafidzahullah-)

_______________
Madinah Jumad As-Tsani 1435 H
Ditulis oleh Ustadz Aan Candra Thalib حفظه الله تعالى
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).