Keutamaan Abu Bakar Radiyallahu'anhu

 
Rahasia menakjubkan, tentang seorang sahabat Nabi, Abu Bakar -rodhiallohu anhu-, orang yg paling mulia dari umat ini.

======

Sungguh dia bukan seorang yg fakir seperti Abu Dzar atau Abu Huroiroh, tapi dia lebih mulia dari mereka.

Dia juga bukan orang yg banyak mendapat siksaan, seperti Khobbab atau Bilal, atau Yasir, atau Sumayyah... tapi dia lebih utama dari mereka.

Dia tidak pula terluka dlm peperangan sebagaimana terlukanya Tholhah, atau Abu Ubaidah, atau Kholid bin Walid... tapi dia lebih afdhol dari mereka.

Dia bukan orang yg mati syahid di jalan Allah sebagaimana Umar bin Khottob, atau Hamzah bin Abdul Muttholib, atau Mush'ab bin Umair, atau Sa'ad bin Mu'adz... tapi dia lebih mulia dari mereka.

RAHASIA apa yg menjadikannya sangat mulia?!

Mari kita simak penuturan Bakr bin Abdullah al-Muzani, seorang ulama dari generasi tabiin tentang rahasia di balik ini, dia mengatakan:

"Abu Bakar tidaklah mengungguli mereka dg banyaknya amalan sholat ataupun puasa, namun dengan sesuatu yg meresap sempurna di dalam hatinya".

Ternyata rahasianya adalah AMALAN HATI, itulah yg menyampaikan beliau kepada kedudukan yg begitu tinggi dan mulia.

Amalan hati itulah yg menjadikan iman beliau lebih berat meski ditimbang dg iman penduduk bumi seluruhnya, sebagaimana dikatakan oleh Sahabat Umar -rodhiallohu anhu-.

Kita semua tahu, bahwa iman adalah amalan hati, perkataan lisan, dan amalan anggota badan..

Sayangnya, seringkali usaha kita bertumpu pada bentuk lahir sebuah amalan, namun kita lupakan inti dan pokoknya, yakni amalan hati.

Ustadz Ad Dariny

Semoga bisa jadi renungan buat kita semua

Bc @kajianislam 4
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).