14 ABAD YANG LALU DIA PERNAH MERINDUKANMU
Dialah Rasulullah…
Tepat sembilan hari menjelang wafatnya Rosululloh SAW turunlah firman Allah yg berbunyi:
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
🔊“ Dan peliharalah diri kalian dari (azab yg terjadi pada) hari yg pd waktu itu kalian semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing2 diri diberi balasan yg sempurna terhadap apa yg tlh dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak didzalimi.” (Al Baqarah : 281)
Semenjak itu raut kesedihan mulai tampak di wajah beliau yg suci. “Aku ingin mengunjungi syuhada Uhud ujar beliau.” Beliaupun pergi menuju makam syuhada Uhud, sesampainya disana beliau mendekati makam para syuhada dan berkata, “Assalamu’alaikum wahai syuhada Uhud, kalian tlh mendahului kami. Insya Allah kamipun akan menyusul kalian.”
Di tengah perjalanan pulang, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menangis. Para sahabat yg mendapinginya bertanya, “Apa yg membuatmu menangis wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Aku rindu kepada saudara2.” Mereka berkata, “Bukankah kami adalah saudara2mu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Bukan, kalian adalah sahabat2ku. Adapun saudara2ku adalah mereka yg datang sesudahku, mereka beriman kepadaku padahal mereka belum pernah melihatku.”
(HR. Ahmad)
Alangkah tulus ungkapan itu..
Namun tersisa beragam tanya:
Kitakah yg dirindukan itu…?
Bila iya, Sudahkah kita merindukannya…
Sudahkah kita beriman sehingga pantas dirindu…?
Sudahkan kita mengamalkan sunnahnya sebagai bukti cinta…?
Pantaskah diri yg lalai ini dirindukan Rasul suci yg mulia…?
Duhai..
alangkah malangnya bila yg dirindukan itu terusir dari telaga haudhnya.
Alangkah malangnya bila nanti terdengar darinya ucapan, “menjauhlah dari telagaku…”
Kau tau kenapa…? Karena mereka telah me rubah2 Agama yg dibawanya.
Wahai insan yg dirindu….
Ikutilah jalan hidup manusia agung yg dulu pernah merindukanmu..
Jauhi segala macam bid’ah dalam agama, agar kau tak terusir dari telaganya.
Buktikan cintamu dengan ittiba’ agar cintamu tak bertepuk sebelah tangan.
Ingat selalu firman Allah azza wa jalla:
Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.3:31).
Ingat kawan….
Ditepi telaga haudh beliau menanti kita..
“Aku akan mendahului kalian di telaga. Aku sebagai saksi atas kalian” dan sesungguhnya demi Allah— saat ini aku sedang memandang telagaku itu” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dialah Rasulullah…
Tepat sembilan hari menjelang wafatnya Rosululloh SAW turunlah firman Allah yg berbunyi:
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
🔊“ Dan peliharalah diri kalian dari (azab yg terjadi pada) hari yg pd waktu itu kalian semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing2 diri diberi balasan yg sempurna terhadap apa yg tlh dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak didzalimi.” (Al Baqarah : 281)
Semenjak itu raut kesedihan mulai tampak di wajah beliau yg suci. “Aku ingin mengunjungi syuhada Uhud ujar beliau.” Beliaupun pergi menuju makam syuhada Uhud, sesampainya disana beliau mendekati makam para syuhada dan berkata, “Assalamu’alaikum wahai syuhada Uhud, kalian tlh mendahului kami. Insya Allah kamipun akan menyusul kalian.”
Di tengah perjalanan pulang, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menangis. Para sahabat yg mendapinginya bertanya, “Apa yg membuatmu menangis wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Aku rindu kepada saudara2.” Mereka berkata, “Bukankah kami adalah saudara2mu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Bukan, kalian adalah sahabat2ku. Adapun saudara2ku adalah mereka yg datang sesudahku, mereka beriman kepadaku padahal mereka belum pernah melihatku.”
(HR. Ahmad)
Alangkah tulus ungkapan itu..
Namun tersisa beragam tanya:
Kitakah yg dirindukan itu…?
Bila iya, Sudahkah kita merindukannya…
Sudahkah kita beriman sehingga pantas dirindu…?
Sudahkan kita mengamalkan sunnahnya sebagai bukti cinta…?
Pantaskah diri yg lalai ini dirindukan Rasul suci yg mulia…?
Duhai..
alangkah malangnya bila yg dirindukan itu terusir dari telaga haudhnya.
Alangkah malangnya bila nanti terdengar darinya ucapan, “menjauhlah dari telagaku…”
Kau tau kenapa…? Karena mereka telah me rubah2 Agama yg dibawanya.
Wahai insan yg dirindu….
Ikutilah jalan hidup manusia agung yg dulu pernah merindukanmu..
Jauhi segala macam bid’ah dalam agama, agar kau tak terusir dari telaganya.
Buktikan cintamu dengan ittiba’ agar cintamu tak bertepuk sebelah tangan.
Ingat selalu firman Allah azza wa jalla:
Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.3:31).
Ingat kawan….
Ditepi telaga haudh beliau menanti kita..
“Aku akan mendahului kalian di telaga. Aku sebagai saksi atas kalian” dan sesungguhnya demi Allah— saat ini aku sedang memandang telagaku itu” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Sign up here with your email