Kesabaran Ulama

๐ŸŒฟุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…

๐Ÿ”Ž KISAH SANGAT MENAKJUBKAN
====================
๐Ÿ’ฅ DAHSYATNYA KESABARAN ULAMA๐Ÿ’ฅ
====================


๐Ÿ”ท KISAH sangat menakjubkan yang dialami oleh salah satu imam ahli hadits yaitu:
Al qoodhi: Muhammad Bin Abdil Baaqi Al Anshory Al Bazar rohimahullo, yang masyhur dengan sebutan Al Qodhi Al maaristaan, Al hafidz, meninggal tahun 535 hijriyah.
 Beliau mengalami kisah yang sangat mnakjubkan yang syarat dengan pelajaran
beliau rohimahulloh mengkisahkan,
Saat dirinya tinggal di Mekkah pada musim haji, di mana beliau tidak memiliki sesuatupun dari harta dunia
 sungguh suatu hari beliau merasakan rasa lapar yang sangat, maka ia keluar untuk mencari sisa sisa potongan roti.
 tiba tiba ia mnemukan kantong tergeletak diatas tanah yg terbuat dari sutera merah berisikan kalung mutiara yang sangat mahal setara dengan nilai 50 ribu dinar
 ia pun mngambilnya dan membawanya pulang.
 Di tengah jalan menuju pulang tiba-tiba ia mendapati seorang lelaki yang sedang mencari kalung,
๐ŸŒฟlelaki itu pun menyeru di tengah kerumunan manusia:
"Sungguh saya telah kehilangan kantong sutera, Barang siapa yang menemukannya baginya 50 dinar!!!
 Maka beliau menanyakan kpd lelaki itu: apa yang terdapat kantong itu?
laki-laki itu menjawab: isinya adalah kalung mutiara yang sangat berharga
๐ŸŒฟ beliau kemudian menanyakan tanda-tandanya dan ketika di beri tahu tanda tanda kalung itu, beliau pun menyarahkan kalung itu dengan suka rela,
๐Ÿ”ทMaka lelaki itu pun mengeluarkan 50 dinar dan memberikannya kepada beliau, akan tetapi beliau ENGGAN TIDAK MAU MENERIMANYA seraya berkata:
"Sungguh aku tidaklah mengembalikan kalung ini karena mngharapkan balasan, akan tetapi semata2 mengharapkan ridho Robbku "
maka beliau menolak dan tidak mengambil harta itu padahal ketika itu beliau sedang merasakan LAPAR yang luar biasa, dan tidak mnemukan sisa-sisa roti (yang bisa ia makan, ed).
   Beliau meninggalkan lelaki itu dengan cara yang baik dan meneruskan perjalanannya.
๐Ÿ”ทdan beliau  tinggal di mekah untuk beberapa hari, kemudian beliau memutuskan untuk mengarungi lautan dgn harapan bisa mndapatkan uang (untuk memenuhi kebutuhan dirinya, ed)
Ketika mereka berlayar di tengah lautan, tiba-tiba bertiup angin badai yang sangat kencang
 kapal mereka pun terombang ambing oleh badai gelombang
hingga kapal itupun retak dan tenggelam. (dan beliau hanya berusaha mnyelamatkan diri) dengan berpegangan pada patahan kayu kapal, dan terus berpegangan pada kayu itu dan ombakpun terus menderanya hingga beberapa hari.
๐ŸŒฟSampai akhirnya beliau terdampar di pantai di sebuah pulau
 dengan sisa tenaga yang ada beliau berusaha berjalan mndekati sebuah masjid.
๐ŸŒฟdan beliau tidak mngetahui sesuatu apapun di pulau itu dan tidak mengenal seorangpun penduduknya
tidak lama kemudian masuklah seseorang ke dalam masjid, lalu orang itu menanyakan keadaan beliau, Ketika beliau menceritakan kisah yang di alaminya, kemudian orang itu mengambil makanan dan minuman serta pakaian untuk di berikan kepada beliau.
orang itu berkata: "sesungguhnya mereka (pnduduk pulau ini) sedang mencari seseorang untuk dijadikan imam sholat di masjid mereka, Ketika beliau mengkabarkan bahwa ia mnghafal kitabulloh merekapun segera menjadikan beliau sebagai imam bagi mereka dan ketika di ketahui bahwa beliau pandai menulis, beliaupun diminta untuk mengajarkan menulis bagi anak2 mereka dengan sebuah upah.
beliau bertutur : "Aku telah mendapatkan uang dan keadaanku menjadi lebih baik".
.
Suatu hari orang2 mendatangiku dan berkata kepadaku :
"Sesungguhnya kami memiliki anak perempuan yatim yang kami ingin menikahkanmu dengannya", mereka terus memohon hal itu kepadaku, lalu akupun menerima permintaan mereka.
  ๐ŸŒฟKetika mereka membawaku untuk melihat (nadhor) wanita itu, aku melihat pada lehernya kalung mutiara, aku terus memperhatikan kalung itu, hingga aku mrasa ta'jub, ya kalung itu adalah kalung yang pernah aku temukan di mekah.
Ketika aku terus memandangi kalung itu, tiba-tiba wanita itu keluar sambil mnangis seraya berkata kepada mereka: "sesungguhnya dia tidak mau melihat wajahku dan dia tidak mau menolehkan pandangannya dari kalung yang ada di leherku"
  ketika usai sholat fajar mereka menceritakan keluhan wanita itu, lalu ku kabarkan pada mereka bahwa dulu aku pernah temukan kalung itu berada dalam kantong sutra di baitulloh al haram tergelatak di atas tanah, lalu aku kembalikan kepada pemiliknya.
mendengar hal itu seraya mereka mengucapkan takbir semuanya hingga masjid itu ramai dg suara takbir mereka.
Kemudian mereka mengkabarkan kepdaku bahwa pemilik kalung itu adalah ayah dari anak wanita yatim itu, yang ia merupakan anak satu-satunya. Dulu ayahnya adalah imam masjid itu yang belum lama meninggal dunia. Akan tetapi setelah kepulangan ayah wanita itu dari haji, ia selalu berdoa dan kami mengaminkan doa nya. ["yaa Alloh sesungguhnya aku tidak pernah menemukan seorangpun seperti yang telah menemukan kalung itu, yaa Alloh pertemukanlah aku dengannya sehingga aku bisa menikahkan satu-satunya putriku dengannya"]
   Dan sekarang sungguh Alloh telah mengabulkan doanya, Alloh telah mendatangkanmu dan menikahkanmu dengan putrinya walaupun setelah kematiannya.!!
itulah balasan sifat Amanah dan sifat 'iffah.
===================
๐Ÿ“š(miraatuz zamaan fii taarikhil a'yan )
yang telah diringkas oleh imam adz dzahabi rohimahulloh.
✏faedah
  kemudian berkata Ibnu Rojab rohimahulloh:
"sungguh terkandung dalam kisah ini bahwa tidak di bolehkan mengambil hadiah atas pengembalian amanah, karna ia wajib mngembalikan kepada pemiliknya tanpa meminta ganti rugi,
Dan di bolehkan (mngambil hadiah/upah) yang seperti ini pada barang selain temuan (barang titipan) dengan upah yang telah disyaratkan.
Yang demikian telah di nashkan oleh Imam Ahmad rohimahulloh tentang barang titipan, bahwasanya tidak di bolehkan mngambil hadiah ketika mengembalikan barang titipan itu kepada pemiliknya kecuali dengan niat al mukafa'ah (sekedar untuk mencukupi kebutuhan dirinya)
Berkata Al hafidz Ibnu Rojab rohimahulloh:

Demikianlah dibawakan kisah ini oleh Yusuf Bin Kholil Al Hafidz dalam Mu'jamnya.
===================
✏ diterjemahkn secara ringkas oleh :
Abul fida abdulloh as silasafy
(Ghofarollohu lahu wali walidaihi wa lil muslimiin)
..........................
Maroji':
๐Ÿ“šdzail thobaqoot al hanabilah 1/434
๐Ÿ“šSiyar A'lamin nubala' 20/23
๐Ÿ“šSyidroot adz dzahab 4/108
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).