Donasi STDI Imam Syafi'i

Akhi ukhti, Afwan sebelumnya...
Mungkin yang akan ana tulis kurang berkenan di hatimu

Tapi apa hendak diperbuat, terkadang seorang dipaksa untuk melakukannya, walaupun rasa malu menghampiri

Bukankah kepada Allah yang mengetahui isi hati kita, kita masih disuruh untuk meminta dengan lisan dan raga kita

Apalagi kepada insan yang terkadang lupa dan lalai serta tidak tahu
Aku hendak memohon bantuan bukan untuk diriku, atau keluargaku
Tapi untuk diri kita bersama dan keluarga kita, demi masa depan Islam dan negeri ini

Ketahuilah bahwa STDI (Sekolah tinggi Dirasat Islamiyyah) Imam Syafi'i di Jember, sedang membangun kampus mahasiswi dan pengembangan kampus putra
Melihat banyaknya pesantren-pesantren putri tanpa sekolah lanjutan yang nyunnah,
Dan dibutuhkannya tenaga-tenaga guru putri yang memiliki ijazah strata 1 di sekolah-sekolah Islam ditambah semangat ummat yang begitu membara untuk menjadi ummat iqra'

Maka STDI berusaha untuk mewujudkan hal ini dengan membangun kampus putri, dengan harapan tahun depan sudah bisa menerima mahasiswi, dan Mega proyek ini membutuhkan uluran tanganmu juga.

Maka bila kau ada kelebihan harta, sisihkanlah untuk kau bawa ke kuburmu
Bila tidak ada, harapanku jangan lupa untuk berdoa, atau melanjutkan informasi ini.

Sekecil apapun yang kau lakukan untuk islam, niscaya akan besar di sisi Allah
semoga 1000 yang kau berikan menjadi 700ribu di timbanganmu pada hari KIAMAT
Silahkan: http://stdiis.ac.id/download/Proposal-Pagar-Kampus-Putri.pdf

Bila berkenan, ini  rek STDI Imam Syafii

Bank Mu'amalat rek no: 9173539799 an/ WAHYUDI/STDI IMAM ASY SYAFII
Konfirmasi: 085745439883(bendahara)

Hormatku: SYAFIQ BIN RIZA BIN HASAN BIN ABDIL QADIR BASALAMAH
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).