Faedah Istighfar

Hilangkan Kesulitan Hidup dengan Istighfar

Istighfar adalah sarana untuk menghindari kelaparan dan
kekurangan, serta sarana untuk meminta banyaknya
anak, banyakanya buah-buahan, dan pemandangan yang
indah lagi menyenangkan. Istigar menyebabkan
datangnya kebaikan dunia dan akhirat. Allah Subhanahu
wa Ta'ala berfirman dalam menjelaskan keadaan Nabi
Nuh 'alahissalam,

ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﺇِﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻏَﻔَّﺎﺭﺍً <> ﻳُﺮْﺳِﻞِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢ
ﻣِّﺪْﺭَﺍﺭﺍً <> ﻭَﻳُﻤْﺪِﺩْﻛُﻢْ ﺑِﺄَﻣْﻮَﺍﻝٍ ﻭَﺑَﻨِﻴﻦَ ﻭَﻳَﺠْﻌَﻞ ﻟَّﻜُﻢْ ﺟَﻨَّﺎﺕٍ ﻭَﻳَﺠْﻌَﻞ
ﻟَّﻜُﻢْ ﺃَﻧْﻬَﺎﺭﺍً

"Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun
kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun,
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan
(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.'" (QS. Nuh:
10-12)
Barang siapa yang ditimpa kekeringan dan menginginkan
turunnya hujan, maka hendaklah beristigfar kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala.
Barang siapa yang tidak dikaruniai anak atau sedikit
anak, maka beristighfarlah kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala.
Barang siapa yang posisinya fakir atau rezekinya sempit,
maka beristighfarlah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Barang siapa yang menginginkan jenis makanan, air
minum, tumbuh-tumbuhan, kesenangan, dan kekuatan
secara umum maka beristigfarlah kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala.

Disalin dari buku "Agar Hidup Terasa Nikmat (Petunjuk
Islami mengatasi Kesulitan Hidup)" karya Mahmud bin AL-Jamili, 2007, Al-Qowam,

Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).