Mengapa Syiah Sangat Membenci Bangsa Arab?

Al Ihqoqi: "Dua bangsa besar, Persia Iran dan Romawi tidak pernah mengalami pukulan telak dan kehancuran seperti yang diakibatkan ekspansi umat Islam dan penaklukan yang mereka terima dari bangsa Arab dan perlakuan kasar mereka terhadap kedua bangsa besar tadi.

Mereka (Sahabat Nabi) adalah para penggembala dari suku Badui yang tidak memahami spirit dan makna ajaran Islam yang luhur. Mereka hanya mewarisi sifat kasar yang menjadi ciri khas orang Arab Badui. Karena karakter orang-orang Arab gurun yang terkenal dengan sifat bajingan dan kasarnya, sehingga menimbulkan kehancuran dan kerusakan pada kota-kota yang indah di Persia dan Romawi, juga pada tanah yang tadinya subur di belahan barat dan timur.

Dan para pemuja hawa nafsu (Sahabat) yang dahaga tadi menyerbu dan menyerang kemuliaan dan keagungan dua Imperium (Kekaisaran Romawi dan Persia)…. " (Risalatul Iman hal 323 - Mirza Hasan Al Hairi Al Ihqoqi ).

Saudaraku kaum Muslimin apakah anda geram dengan kata-kata Al Ihqoqi, Ulama kontemporer Syiah yang menggambarkan kepada kita para Sahabat penakluk kerajaan Persia adalah orang-orang Arab yang primitif, dan mereka adalah bajingan, serta pemuja hawa nafsu yang lapar akan kemuliaan bangsa Persia, dan aku tidak tahu kemuliaan apa yang harus ditangisi dari bangsa Persia yang notabene menghalalkan pernikahan sedarah/ incest. Apakah mungkin seorang Muslim berkata demikian?

Dan ini adalah alasan utama kebencian Syiah kepada Umar, karena Umarlah yang meluluhlantakkan kerajaan Persia. Dan di kota Kashan, Persia tepatnya di jalan Al Fairuzi terdapat kubah untuk kuburan istimewa milik Abu Lu’luah Al Majusi, pembunuh Khalifah Umar dan menggelarinya dengan sebutan “Pahlawan Agama yang pemberani”. Penamaan Pahlawan Agama yang pemberani menunjukkan akan dua hal yaitu pertama, bahwa orang Majusi Persia ini adalah bapak spiritual Syiah. Dan yang kedua penamaannya dengan Pahlawan agama adalah bukti bahwa agama mereka sesungguhnya adalah Majusi bukan Islam. Dan tidak diragukan lagi bahwa agama Syiah adalah bagian dari agama Majusi Persia!

Dan kita menemukan alasan yang sama dalam pemuliaan anak-anak dari Husein tanpa anak-anak Hasan, karena anak-anak dari Husein memiliki paman orang-orang Persia, karena istri Husein adalah Syahrabanu, putri dari Yazdajird, raja Persia. (Biharul Anwar 45/329, Al Majlisi)

Dan orang yang paham sejarah Islam akan bertanya-tanya mengapa Syiah hanya menangisi kematian Husein tanpa menangis atas kematian saudaranya Abu Bakar bin Ali maupun anaknya Abu Bakar bin Husein, padahal keduanya terbunuh bersama Husein di Karbala. Dan bukankah keduanya termasuk Ahlul Bait? Apakah Syiah menyembunyikan fakta sejarah ini untuk menutupi hakekat dari dalamnya rasa cinta antara Ahlul Bait dan Sahabat, terutama Abu Bakar dan Umar.

Dan sampai detik ini kebencian orang-orang Syiah kepada bangsa Arab sangat nyata terlihat, terutama kepada negara pemilik dua kota suci, Mekkah dan Madinah, Arab Saudi. Seperti yang dilakukan media Iran berbahasa Persia, Fars News Agency yang menebar isu-isu dusta terhadap Arab Saudi, sebagai contoh Fars News adalah media pertama yang mengabarkan bahwa Saudi menghapus Israel dari daftar musuh dan berita dusta lain dari Fars News bahwa kerajaan Saudi akan menghancurkan makam nabi.

Jelaslah sudah bahwa Syiah adalah sebuah kendaraan politik dengan agama sebagai bungkusnya untuk mengembalikan kejayaan kerajaan Persia yang telah runtuh di tangan kaum Muslimin dari bangsa Arab.(iz/islamicweb)

http://koepas.org/index.php/datfak/973-mengapa-syiah-sangat-membenci-bangsa-arab

Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).