Tentang Puasa Pada Bulan Rajab.
Mereka berpendapat bahwa bulan Rajab memiliki bermacam
keutamaan lalu menganjurkan kaum muslimin untuk melakukan ibadah-ibadah
tertentu agar mereka dapat meraih fadhilah atau keutamaan tersebut. Tapi,
banyak di antara hadits-hadits yang mendasari seruan keutamaan/fadilah itu yang
mendapatkan kritik, sehingga hal ini melahirkan perbedaan pendapat di kalangan
ahli ilmu.
Beberapa Hadits Tentang Puasa Bulan Rajab.
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani rahimahullah berkata:
“Adapun hadits-hadits yang menyebutkan tentang keutamaan bulan Rajab, keutamaan
berpuasa Rajab, atau keutamaan berpuasa beberapa hari pada bulan tersebut, maka
terbagi menjadi dua:
(1) hadits-haditsnya maudhu’ (palsu), dan
(2) hadits-haditsnya dha’if (lemah) (yakni tidak ada satupun
yang shahih, pent).”
[Tabyiinul 'Ajab Fiimaa Warada Fii Fadhaa-ili Rajab].
Berikut ini beberapa hadits lemah dan palsu terkait bulan
Rajab yang sudah tersebar di tengah-tengah umat. Sengaja kami sebutkan agar
kita semua mengetahui hadits-hadits tersebut sehingga
كَانَ النّبِي صلى الله
عليه وسلم إِذَا دَخَلَ
رَجَب قال : اللّهُمّ بَارِكْ
لَنَا فِي
رَجَبٍ
وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ.
“Adalah Nabi ketika memasuki bulan Rajab, beliau berdo’a:
“Ya Allah, limpahkanlah barakah pada kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan
sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”
[hadits dha'if sebagaimana dinyatakan oleh An-Nawawi
rahimahullah]
فَضْلُ
شَهْرِ رَجَبٍ عَلَى الشُّهُورِ
كَفَضْلِ القُرآنِ عَلى سَائِرِ الكَلامِ،
وَفَضْلُ
شَهْرِ
شَعْبانَ عَلَى الشّهُورِ كَفَضْلِي
عَلَى سَائِرِ اْلأَنْبِياءِ، وَفَضْلُ
شَهْرِ
رَمَضانَ
كَفَضلِ اللهِ عَلى سَائِرِ
الْعِبَادِ.
“Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan yag lain adalah
seperti keutamaan Al-Qur’an atas seluruh perkataan, keutamaan bulan Sya’ban
atas bulan-bulan yag lain adalah seperti keutamaanku atas seluruh para nabi,
dan keutamaan bulan Ramadhan atas bulan-bulan yag lain adalah seperti keutamaan
Allah atas seluruh hamba.” [hadits maudhu' sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu
Hajar rahimahullah].
إِنّ شّهرَ رَجبٍ شهرٌ
عظيمٌ مَنْ صامَ فِيه
يَومًا كَتَبَ اللهُ بِه
صَومَ ألْفِ سَنَةٍ.
“Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang agung,
barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan itu, maka Allah tuliskan untuknya
(pahala) puasa seribu tahun.” [hadits maudhu' sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu
Hajar rahimahullah].
إِنّ فِي الْجنَةِ نَهْرًا
يُقالُ لَه رَجَبٌ أَشَدُّ
بَياضًا مِن اللّبَنِ وَأَحْلَى
مِن الْعَسلِ،
مَن صَامَ يَومًا مِن
رَجَبٍ سَقاهُ اللهُ تَعالَى
مِنْ ذَلكَ النّهرِ.
“Sesungguhnya di al-jannah (surga) itu ada sebuah sungai
yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu, dan rasanya lebih manis
daripada madu, barangsiapa yang berpuasa sehari pada bulan Rajab, Allah ta’ala
akan memberi minum kepadanya dari sungai tersebut.” [hadits maudhu'].
إنَّ فِي الْجنّةِ نَهْراً
يُقالُ له رَجَبٌ مَاؤُهُ
الرّحِيقُ، مَنْ شَرِبَ مِنه
شُربةً لَمْ يَظْمَأْ بَعدَها
أبَداً، أَعَدّهُ اللهُ لِصَوَّامِ رَجَبٍ.
“Sesungguhnya di al-jannah itu terdapat sebuah sungai yang
dinamakan Rajab, airnya adalah ar-rahiq (sejenis minuman yang paling lezat
rasanya), yang barangsiapa minum darinya seteguk saja, dia tidak akan merasakan
haus selamanya. Sungai tersebut Allah sediakan untuk orang yang sering berpuasa
Rajab.” [hadits bathil, serupa dengan maudhu'].
صَومُ أَوّلِ يَومٍ مِن
رَجَبٍ كَفّارَةُ ثَلاثِ سِنِيْنَ ،
وَالثّانِي كَفّارةُ سَنَتَيْنِ ،والثّالِثُ
كَفّارةُ
سَنَة ثُمّ كُلّ يومٍ
شهْراً.
“Berpuasa pada hari pertama bulan Rajab sebagai kaffarah
(penebus dosa) selama tiga tahun, pada hari kedua sebagai kaffarah selama dua
tahun, dan pada hari ketiga sebagai kaffarah selama setahun, kemudian setiap
harinya sebagai kaffarah selama sebulan.” [hadits dha'if].
رَجَبٌ
شَهرُ اللهِ وَشَعبانُ شَهرِيْ
وَرَمضانُ شَهرُ أُمّتِي.
“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan
Ramadhan adalah bulan ummatku.” [hadits maudhu'].
خِيَرَةُ
اللهِ مِن الشُّهورِ شَهرُ
رجبٍ، وَهُوَ شَهرُ اللهِ،
مَنْ عَظّمَ شَهرَ رَجب
فَقَدْ
عَظّم أمرَ اللهِ، وَمَن
عَظّمَ أمرَ اللهِ أَدْخَلَهُ
جَنّاتِ النّعِيمِ وَأَوجَبَ لَه.
“Pilihan Allah dari bulan-bulan yang ada adalah jatuh pada
bulan Rajab, dia adalah bulan Allah, barangsiapa yang mengagungkan bulan Rajab,
maka sungguh dia telah mengagungkan perintah Allah, dan barangsiapa yang
mengagungkan perintah Allah, maka Allah akan masukkan dia ke dalam surga yang
penuh kenikmatan, dan itu pasti buat dia.” [hadits maudhu'].
مَنْ صَامَ ثلاثةَ أيّامٍ
مِن شَهرٍ حَرامٍ كَتَبَ
اللهُ عِبادةَ تِسْعِمِائَةِ سَنَةٍ.
“Barangsiapa yang berpuasa tiga hari pada bulan haram, Allah
tulis baginya (pahala) ibadah selama 900 tahun.” [hadits dha'if].
مَنْ صَلّى بَعدَ الْمَغربِ
أَوّلَ لَيْلَةٍ مِن رجبٍ عِشْرِينَ
رَكْعَةً جَازَ عَلَى الصِّرَاطِ
بِلاَ نَجَاسَةٍ.
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat setelah maghrib pada
malam pertama bulan Rajab sebanyak 20 raka’at, maka dia akan melewati shirath
dengan tanpa hisab.” [hadits maudhu'].
إنّ شَهرَ رجبٍ شهرٌ
عظيمٌ مَنْ صامَ مِنهُ
يَوماً كَتبَ اللهُ لَه
صومَ أَلْفِ سَنَةٍ
وَمَنْ
صامَ يَومَيْنِ كَتَبَ الله له
صيامَ أَلْفَيْ سَنَةٍ وَمَنْ صام
ثلاثةَ أيّامٍ كَتب
الله له صيامَ ثلاثةِ
ألفِ سَنة ومَن صامَ
مِن رج
صامَ مِن رجبٍ سَبعةَ
أيّامٍ أُغْلِقَتْ عنه
أبوابُ
جهنّمَ وَمَن صامَ مِنهُ
ثَمانِيَةَ أيّامٍ فُتِحَتْ له
أبوابُ الْجَنّةِ الثّمانِيةُ يَدخُلُ
مِن أَيِّها يَشَاءُ …
“Sesungguhynya bulan Rajab adalah bulan yang agung,
barangsiapa yang berpuasa sehari, Allah tuliskan baginya puasa seribu tahun,
barangsiapa berpuasa dua hari, Allah tuliskan baginya puasa 2000 tahun,
barangsiapa yang berpuasa tiga hari, Allah tuliskan baginya puasa 3000 tahun,
barangsiapa berpuasa di bulan Rajab selama tujuh hari, maka pintu-pintu
jahannam tertutup darinya, barangsiapa yang berpuasa delapan hari, pintu-pintu al-jannah
yang delapan akan dibuka untuknya, dia dipersilakan masuk dari pintu mana saja
yang dia kehendaki……” [hadits maudhu'].
مَن صامَ يوماً مِن
رجب كانَ كَصِيامِ سَنةٍ،
ومن صام سَبعةَ أيّامٍ
غُلِّقَتْ عَنهُ
أبوابُ
جَهَنّمَ ومَن صامَ ثَمانِيةَ
أيّامٍ فُتِحَتْ لَه ثَمَانِيةُ أبوابِ
الْجَنّةِ وَمن صامَ
عَشْرَةَ
أيّامٍ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ
شيئاً إلاّ أعطاهُ اللهُ
ومَن صامَ خَمسةَ عَشَرَ
يوماً
نَادى مُنادٍ فِي السّماءِ
قَدْ غُفِرَ لَكَ مَا
سَلَفَ.
“Barangsiapa yang berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia
akan mendapatkan pahala seperti berpuasa selama setahun, barangsiapa yang
berpuasa selama tujuh hari, pintu-pintu jahannah akan tertutup darinya,
barangsiapa yang berpuasa selama delapan hari, maka delapan pintu al-jannah
akan terbuka untuknya, barangsiapa yang berpuasa selama sepuluh hari, maka
tidaklah dia memohon sesuatu kepada Allah kecuali pasti Allah beri, dan
barangsiapa yang berpuasa selama 15 hari, maka ada penyeru dari langit yang
akan memanggil dia: sungguh dosa-dosamu yang telah lalu telah terampuni.”
[hadits maudhu'].
مَن صامَ يوماً مِن
رَجَبٍ وصَلّى فِيهِ أَرْبَعَ
رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِي أوّلِ رَكْعَةٍ
مِائَةَ مَرّةٍ
آيةَ الْكُرسِي، وَفِي الرّكْعةِ الثّانِيَةِ
قُل هُو الله أحَدٌ
مِائَةَ مَرّةٍ لَمْ يَمُتْ
حَتّى
يَرَى مَقْعَدَهُ مِن الْجَنّةِ أَوْ
يُرَى لَهُ.
“Barangsiapa yang berpuasa sehari pada bulan Rajab, dan
shalat empat rakaat yang pada rakaat pertama membaca ayat kursi sebanyak
seratus kali, kemudian pada rakaat kedua membaca ‘qul huwallahu ahad’ seratus
kali, maka tidaklah dia meninggal sampai dia melihat tempat duduknya di
al-jannah atau diperlihatkan kepadanya.” [hadits maudhu'].
مَنْ أَحْيَا لَيْلَةً مِن
رجبٍ وصَامَ يوماً، أَطْعَمَهُ
الله مِن ثِمارِ الْجَنّةِ،
وَكَساهُ مِن
حُلَلِ
الْجَنّة وسَقاهُ مِن الرّحِيقِ
الْمَخْتُومِ، إِلاّ مَنْ فَعَلَ
ثَلاثاً : مَنْ قَتَلَ نَفْساً،
أَوْ سَمِع مُسْتَغِيثاً يَسْتَغِيْثُ
بِلَيْلٍ أو نَهارٍ فَلَم
يُغِثْهُ ، أَو شَكَا
إِليه أَخُوهُ
حَاجَةً
فَلَمْ يُفَرِّجْ عَنهُ.
“Barangsiapa yang menghidupkan satu malam di bulan Rajab dan
berpuasa sehari di bulan tersebut, maka Allah akan memberikan dia makanan dari
buah-buahan al-jannah, pakaian dari al-jannah, dan minuman dari ar-rahiqul
makhtum, kecuali orang yang melakukan tiga perbuatan: (1) orang yang membunuh
satu jiwa, atau (2) mendengar orang lain meminta minum, malam maupun siang
tetapi dia tidak mau memberikannya, atau (3) ada saudaranya yang mengeluhkan
kepadanya suatu kebutuhannyam, namun dia tidak mau memberikan jalan keluar
untuknya.” [hadits maudhu'].
خَمسُ لَيالٍ لاَ تُردُّ
فِيهِنّ الدّعْوَةُ : أَوّلُ لَيلةٍ مِن
رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِن
شَعبانَ،
وَلَيْلَةُ الْجُمُعةِ، وَليلةُ الْفِطْرِ، وَلَيلةُ
النّحْرِ.
“Ada lima malam yang jika sebuah doa dipanjatkan padanya,
maka tidak akan tertolak: (1) malam pertama bulan Rajab, (2) malam nishfu
(pertengahan) Sya’ban, (3) malam Jum’at, (4) malam ‘idul fithri, (2) malam hari
Nahr (malam 10 Dzulhijjah).” [hadits maudhu'].
مَن صامَ ثلاثةَ أيامٍ
مِن رجب كَتَبَ اللهُ
لَه صِيامَ شَهْرٍ ،
وَمن صامَ سَبعةَ أيّامٍ
مِن رَجَبٍ أَغْلَقَ الله
سَبعةَ أبوابٍ مِن النّارِ
، وَمن صامَ
ثَمانِيةَ أيّامٍ مِن رجبٍ
فَتَحَ الله لَه ثَمانِيَةَ
أبوابٍ مِن الْجَنّةِ، ومن
صامَ نِصفَ رَجَبٍ كَتَبَ
الله له رِضوانَه، وَمن
كُتِب لَه رِضْوانُه لَم
يُعَذِّبْه، ومَن صامَ رجب
كُلَّه حَاسَبَه الله حِساباً يَسِيراً.
“Barangsiapa yang berpuasa tiga hari bulan Rajab, Allah akan
menuliskan untuknya pahala puasa selama sebulan, barangsiapa yang berpuasa
tujuh hari bulan Rajab, Allah akan tu
tutup tujuh pintu neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari
bulan Rajab, Allah akan bukakan untuknya delapan pintu al-jannah, barangsiapa
yang berpuasa pada pertengahan bulan Rajab, maka Allah akan menuliskan untuknya
keridhaan-Nya, dan barangsiapa yang dituliskan baginya keridhaan-Nya, pasti
Allah tidak akan mengadzabnya, dan barangsiapa yang berpuasa Rajab satu bulan
penuh, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.” [hadits maudhu'].
أَكْثِرُوا
مِن الاسْتِغْفارِ فِي شهرِ رَجَبٍ،
فَإِنّ لِلّهِ فِي كُلِّ
سَاعةٍ مِنه عُتقاءَ مِن
النّارِ،
وَإِنّ لِلّهِ مَدَائِنَ لاَ
يَدخُلُها إِلاّ مَن صامَ
رَجَب.
“Perbanyaklah istighfar pada bulan Rajab, karena
sesungguhnya pada setiap waktu Allah memiliki hamba-hamba-Nya yang akan
dibebaskan dari neraka,dan seungguhnya Allah memiliki kota-kota yang tidaklah
ada yang bisa memasukinya kecuali orang yang berpuasa Rajab.” [hadits bathil].
بُعِثْتُ
نَبِياً فِي السّابِع وَالْعِشْرِينَ
مِن رجبٍ، فَمن صامَ
ذلك اليومَ كانَ كَفّارَةُ
سِتِّيْنَ
شَهْراً.
“Aku diutus sebagai nabi pada 27 Rajab, barangsiapa yang
berpuasa pada hari itu, maka itu sebagai kaffarah (penebus dosa) selama 60
bulan.” [hadits munkar].
أَنّ اللهَ أَمَرَ نُوحاً
بِعَمَلِ السّفِينَةِ فِي رَجَبٍ وَأَمَرَ
الْمُؤمِنِيْنَ الّذِينَ مَعَهُ بِصِيامِهِ.
“Sesungguhnya Allah memerintahkan nabi Nuh untuk membuat
perahu pada bulan Rajab dan memerintahkan kaum mukminin yang bersama beliau
untuk berpuasa.” [hadits maudhu'].
مَن صامَ مِن كُلِّ
شَهرٍ حَرامٍ : الْخَمِيس، والْجُمُعة، والسّبْت كُتِبتْ لَه عِبَادَةُ
سَبْعِمِائةِ
سَنَة.
“Barangsiapa yang berpuasa pada setiap bulan haram hari
Kamis, Jum’at, dan Sabtu, maka akan dituliskan baginya pahala ibadah selama 700
tahun.” [hadits dha'if].
Dan yang paling masyhur adalah hadits yang dikeluarkan oleh
Al Imam Ahmad didalam musnad 1/259 :
حَدَّثَنَا
عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ
زَائِدَةَ بْنِ أَبِي الرُّقَادِ
عَنْ زِيَادٍ
النُّمَيْرِيِّ
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ
رَجَبٌ
قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي
رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan
kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Za’idah bin Abi Ar Ruqad dari Ziyad An
Numairi dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
apabila memasuki bulan Rajab, maka beliau mengatakan : “ALLAHUMMA BARIK LANA FI
RAJABI WA SYA’BAN WA BARIK LANA FI RAMADHAN ( ya Allah, berkahilah kami di
Rajab dan Sya’ban dan berkahilah kami di ramadhan). “
Takhrij Hadits
Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni dalam Amalul Yaum Wa Lailah no
659 dari jalan Ibnu Mani yang menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Umar Al
Qawariri.
Diriwayatkan pula oleh Al Imam Al Baihaqi didalam Syuabul
Iman 3/375 dari jalan Ibnu Abdillah Al Hafidz yang menceritakan kepada kami Abu
Bakar Muhammad bin Mua’mal, yang menceritakan kepada kami Fadhl bin Muhammad
Asy Sya’rani dari Al Qawariri.
Diriwayatkan pula oleh Al Imam Abu Nu’aim dalam Hilyatul
Aulia 6/269 dari jalan Habib bin Al Hassan Ali bin Harun yang berkata : telah
menceritakan kepada kami Yusuf Al Qadhi yang berkata : telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abi Bakr yang berkata : telah menceritakan kepada kami
Za’idah bin Abi Ar Ruqad.
Diriwayatkan pula oleh Al Imam Al Bazzar didalam Musnadnya (
Mukhtasar 1/285 ) dari jalan Ahmad bin Malik dari Za’idah bin Abi Ruqad.
Maka didalam hadits ini terdapat dua illat :
1. Za’idah bin Abi Ruqad ( زائدة
بن أبي الرقاد ), berkata tentangnya imam – imam jarh wa
ta’dil :
- Al Bukhari : munkarul hadits ( منكر الحديث
)
- Abu Daud : tidak aku ketahui kebaikannya ( لا أعرف خبره
)
- An Nasa’i : aku tidak mengetahui siapa dia ( لا أدري من
هو )
- Adz Dzahabi : bukan hujjah ( ليس بحجة
)
- Ibnu Hajar : munkarul hadits ( منكر الحديث
)
2. Ziyad bin Abdillah An Numairi Al Bashri ( زياد بن عبد
الله النُميري البصري ), berkata tentangnya
imam – imam jarh wa ta’dil :
- Yahya bin Ma’in : haditsnya lemah ( ضعيف الحديث )
- Abu Hatim : ditulis haditsnya akan tetapi tidak sebagai
hujjah ( يكتب حديثه ، ولا
يحتج به )
- Al Ajurri berkata : aku bertanya kepada Abu Daud tentangna
dan dia melemahkan ( سألت
ابا داود عنه فضعفه
)
- Ibnu Hibban berkata : munkarul hadits ( منكر الحديث )
- Ad Daraquthni berkata : tidak kuat ( ليس بالقوي )
Sign up here with your email