Dimana Akal Sehat Kita ?

Mengapa Anda tidak sholat berjamaah dan memilih sibuk bekerja ?
saya ingin bahagia dengan bisa memenuhi kebutuhan biaya sekolah anak-anak saya. Saya butuh harta.

Seandainya Anda mendapat harta dan Anak Anda dapat belajar di sekolah, APAKAH ADA JAMINAN anak Anda akan menjadi anak yang cerdas ?
TIDAK JUGA. Saya hanya berusaha.

Seandainya anak Anda cerdas, APAKAH ADA JAMINAN anak Anda akan lulus dengan baik ?
TIDAK JUGA. Saya hanya berusaha.

Seandainya anak Anda lulus dengan baik, APAKAH ADA JAMINAN anak Anda bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi ? TIDAK JUGA, Saya hanya berusaha.

Seandainya bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, APAKAH ADA JAMINAN dia bisa lulus sampai Sarjana ?
TIDAK JUGA. Saya hanya berusaha.

Seandainya bisa jadi sarjana, APAKAH ADA JAMINAN dia pasti bisa mendapat tempat kerja yang bagus ?
TIDAK JUGA. Saya hanya berusaha.

Seandainya dapat tempat kerja yang bagus, APAKAH ADA JAMINAN dia pasti akan mendapat gaji yang bagus ?
TIDAK JUGA. Saya hanya berusaha.

Sendainya dia mendapat gaji yang bagus, kaya dan sukses, APAKAH ADA JAMINAN dia akan berbakti kepada Anda sebagai orang tua dan membahagiakan anda ?
TIDAK JUGA. Saya hanya berusaha.

LIHATLAH DIRI KITA...Demi sesuatu yang BELUM JELAS saja, kita rela MATI-MATIAN untuk memperjuangkannya. Bekerja siang malam peras keringat banting tulang untuk mencari dunia. Waktu kita, tenaga, pikiran, harga diri, asa dan cita-cita kita semua tertuju untuk mewujudkannya.

Namun untuk menghadapi KEMATIAN dan KEHIDUPAN AKHERAT yang DIJAMIN PASTI TERJADI, Kita hanya berusaha ALA KADARNYA.

LIHATLAH DIRI KITA, dimana akal sehat kita ?

Simak nasehat Ust Abu Zubair, Lc حفظه الله تعالى

http://salamdakwah.com/videos-detail/menanti-ajal.html
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).