Tidur berkualitas

Siapa sih yang bisa gak tidur? Ato ada gak orang yang gak pernah tidur sejak lahir sampe meninggal? Hm… kayaknya gak ada deh. Tidur memang sebuah kegiatan yang fitrah. Sudah ada dari sononya. Hampir mirip dengan cinta lah. Cuman kalo tidur udah terjadwal. Kalo jatuh cinta, anywhere, anytime, pokoknya unpredictable. (Lho lho lho, kok dari tidur nyambung ke cinta ya?).

Well, based on tiny knowledge tentang kedokteran, tidur yang sehat itu katanya bisa dirasakan ketika kita bangunnya. Pas bangun, semua rasa lelah hilang dan badan kembali segar serta bersemangat alias gak letoy. Terus sebelum tidur, jangan lupa gosok gigi, cuci kaki, pake baju bersih, dan jangan lupa pipis dulu. Tapi, apakah kebiasaan-kebiasaan tersebut sudah cukup?

Rupanya agama Islam jauh-jauh sebelum ada SOP tidur berkualitas zaman modern seperti sekarang, telah memiliki SOP yang sangat lengkap. Tidak hanya melibatkan unsur duniawi saja, unsur akhirat pun diperhitungkan. Pokoknya komplit. Lebih komplit dari jamu cap sido muncul (gak jelas.com).

Jadi, bisa disimpulkan bahwa tidur berkualitas yaitu tidur dengan melibatkan SOP dunia dan akhirat. Maksudnya? Gak asik kalo kita tidur tanpa baca do’a. Apalagi kalo ditambah gak gosok gigi (baunya itu loh, khas bangetz). Dalam hal ini, do’a tidak hanya bersifat terbatas pada ritual saja. Ketika kita berdo’a, secara tidak langsung kita telah berwasiat kepada diri kita sendiri, mengingatkan tentang kegiatan yang telah dilakukan seharian, kemudian sebagai bahan evaluasi agar kita diberikan kehidupan yang lebih baik daripada hari ini. Alright?

Selain itu, berdo’a kepada Allah sebelum tidur dapat mengingatkan kita bahwa kita adalah muslim. Siapa tahu pas kita tidur, nyawa kita dicabut. Kalo kita udah baca do’a apalagi baca syahadah, InsyaAllah kita meninggal dalam keadaan islam. Terus terang, yang paling saya takutkan adalah mati dalam keadaan kafir. Naudzubillah. Bukankah godaan syetan yang paling dahsyat itu ketika nyawa kita di tenggorokan? Jadi kawan, pastikan sebelum kita tidur, kita telah siap lahir batin untuk mati sementara. Siap jika kita dipanggil oleh Sang Pemilik kehidupan.

Jadi kawan, kalo bisa, sebelum kita tidur, jangan lupa gosok gigi, cuci kaki, pake baju bersih, wudhu, dan berdo’a . Empat sehat lima sempurna deh. ^_^.Note: Tulisan ini saya buat sebagai pengingat saya juga mengingat akhir-akhir ini saya sering ketiduran tanpa baca do’a T-T, tanpa gosok gigi (Ow ow), tanpa cuci kaki, pokoknya tanpa persiapan yang memadai.
Previous
Next Post »

6 comments

Write comments
Mamah Ani
AUTHOR
November 8, 2008 at 3:17 PM delete

tidur dalam posisi yang sama terus menerus juga menjadi salah satu faktor penyebab stroke...hiiiiyyyy

makanya kalau tidur itu jangan miriiiing terus, atau tengkureeeep terus atau nagkaraaaak terus....ubah ubah posisi...setiap 2-3 jm
caranya??? mimpi gulang guling aja deh...hahahahahaha

Reply
avatar
Tamrin
AUTHOR
November 8, 2008 at 8:33 PM delete

wah, serem juga ya kalo tidur kita bermasalah. apalagi pas bangun, tiba-tiba udah sama istri orang. hahaha ^_^.

Reply
avatar
Anonymous
AUTHOR
November 9, 2008 at 5:26 AM delete

Yth. MR T
menurut saya kenapa sih takut pas bangun ada istri orang????

Emang kamu bukan orang?
Jadih...kalo pas bangun sebelahnya bukan "orang" kamu gak serem kayaknya...

aha...sorry man...!!!
nah ayi

Reply
avatar
November 10, 2008 at 6:10 PM delete

saya baru bangun tidur dengan kaki di atas dan kepala dibawah,hue..he...

Reply
avatar
November 10, 2008 at 7:42 PM delete

saya termasuk orang yang susah tidur...palagi kalo lagi batuk pilek gini...wuaaa, tambah susah!

Reply
avatar
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).