Pertama, Hemat. Menurut pengertian bahasa Indonesia, hemat berarti tidak kikir (hehehe). Dengan menggunakan OSS, pengguna dapat menghemat biaya pembelian Software legal berbayar (Close Source). Sebagai contoh, kita lihat sebuah tulisan yang ditulis oleh seorang Koordinator Teknik dari Noxon School, Mike Weber.
Noxon School memiliki 185 komputer dan menggunakan Microsoft Office seharga $64.52/user academia. Jadi untuk instalasi 185 komputer, maka dibutuhkan dana sebesar $11,936.20. Ingat, dana sebesar itu hanya untuk Microsoft Office.
Noxon School pun memiliki data sebanyak 1000 GB dan harus dilindungi dari serangan virus, karena jika terkena virus, semua data yang ada akan rusak. Oleh karena itu, digunakanlah Symantec Anti Virus seharga $51.6/computer. Jadi biaya untuk perawatan data dari virus sebesar $9546.
Jika saja Noxon School menggunakan OSS untuk menggantikan software berbayar, maka Noxon School hanya membayar $0! Pengganti Microsoft Office adalah OpenOffice yang harganya $0. Begitu pun dengan anti virusnya. Untuk Open Source Program, kita mengenal ClamAV. Harga anti virus ini berkisar antara $0 – 0$ alias gratis! Jadi secara tidak langsung, Noxon School telah menghemat uang sebanyak $11,936.20 + $9546.00 = $21,482.20 ! Jumlah yang tidak sedikit bukan. Ingat, kita hanya membandingkan dua jenis software! Mungkin jika kita membandingkan penggunaan CSS (Close Source Software) dengan OSS yang ada Noxon School, hasilnya akan lebih fantastis!
Bayangkan jika negara Indonesia memilih OSS sebagai peranti lunak komputer-komputer para pejabat yang duduk di atas sana. Pasti selisih harganya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih berguna seperti membangun gedung Riset tingkat Internasional atau membantu orang-orang yang rawan pangan. Hanya saja kita patut mengacungkan Jempol kepada penggiat OSS seperti Bang Onno W. Purbo, dkk. Jadi, maukah kita menggunakan OSS?
Noxon School memiliki 185 komputer dan menggunakan Microsoft Office seharga $64.52/user academia. Jadi untuk instalasi 185 komputer, maka dibutuhkan dana sebesar $11,936.20. Ingat, dana sebesar itu hanya untuk Microsoft Office.
Noxon School pun memiliki data sebanyak 1000 GB dan harus dilindungi dari serangan virus, karena jika terkena virus, semua data yang ada akan rusak. Oleh karena itu, digunakanlah Symantec Anti Virus seharga $51.6/computer. Jadi biaya untuk perawatan data dari virus sebesar $9546.
Jika saja Noxon School menggunakan OSS untuk menggantikan software berbayar, maka Noxon School hanya membayar $0! Pengganti Microsoft Office adalah OpenOffice yang harganya $0. Begitu pun dengan anti virusnya. Untuk Open Source Program, kita mengenal ClamAV. Harga anti virus ini berkisar antara $0 – 0$ alias gratis! Jadi secara tidak langsung, Noxon School telah menghemat uang sebanyak $11,936.20 + $9546.00 = $21,482.20 ! Jumlah yang tidak sedikit bukan. Ingat, kita hanya membandingkan dua jenis software! Mungkin jika kita membandingkan penggunaan CSS (Close Source Software) dengan OSS yang ada Noxon School, hasilnya akan lebih fantastis!
Bayangkan jika negara Indonesia memilih OSS sebagai peranti lunak komputer-komputer para pejabat yang duduk di atas sana. Pasti selisih harganya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih berguna seperti membangun gedung Riset tingkat Internasional atau membantu orang-orang yang rawan pangan. Hanya saja kita patut mengacungkan Jempol kepada penggiat OSS seperti Bang Onno W. Purbo, dkk. Jadi, maukah kita menggunakan OSS?
Think what you will do. Do what you think. And say what you’ve done.
We need a second to start everything
We need a second to start everything
Sign up here with your email
1 comments:
Write commentsHemat pangkal kaya, ta 'iye...?..;)
Reply