Waspada Lagu Ya Thaibah Hadad Alwi

Ada apa dengan lagu nasyid "Ya Thaybah" ?

* STOP!

* PERHATIKANLAH HAL BERIKUT INI!!

* Berkata al'Allamah Shalih asSuhaimiy hafizhahullah:
https://m.youtube.com/watch?v=e5G9zRpYdNc

"Ya Thaybah …! Ya Thaybah…! "

Ini adalah SYIRIK. Iya. Ini jelas syirik.

Engkau memanggil/menyeru/berdoa kepada Thaybah, yaitu orang selain Allah.

"Ya Dawal 'ayanaa"
(Wahai yang menyembuhkan penyakit kami)

Siapa yang bisa menyembuhkan orang yang sakit?!!! Allah ataukah Thaybah ?!!

* Jika engkau berdoa kepada Thaybah untuk menyembuhkanmu maka engkau telah musyrik !!

* Dan sekarang ini lagu tersebut diputar/diedarkan bebas di berbagai handphone (bahkan di tengah-tengah anak-anak kecil) dan beredar-luas di semua tempat !!

* Catatan:
Lirik lagu ini di Indonesia dipopulerkan oleh seorang biduanpria bernama Hadad Alwi hadahullah..
Perhatikan teksnya yang sangat membahayakan Aqidah Islamiyah.

: يَا طَيْبَةْ
يَا طَيْبَة يَا طَيْبَة يَا دَوَالْعيَا نَا
.اِشْتَقْنَا لِكْ وَالْهَوَى نَدَانَا، وَالْهَوَى نَدَانَا
يَا عَلِىَّ ابْنَ اَ بِى طَا لِبْ
مِنْكُمُ مَصْدَرُ المَوَا هِبْ
يَا تُرَ ى هَلْ ءُرَى لِى حَاجِبْ
عِنْدُكُمْ اَفضَلُل الغِلمَاَنَ اَفضَلُل الغِلمَاَ نَ
اَسْيَادِي الْحَسَنْ وَالحُسيْنِ
اِلَى النَّبِيِ قُرَّ ةْ عَيْنِ
يَا شَبَا بَ الجَنَّتَيْنِ
جَدُّكُمْ صَا حِبُ القُرْ آنَ صَا حِبُ القُرْ آنَ

* SANG PENAWAR

Wahai sang penawar derita
Wahai penyembuh penyakit kami
kami merindukanmu
wahai sang penawar
Wahai Ali putera Abi Tholib
darimulah sumber keutamaan
aduhai, mungkinkah aku, (mendapatkan petunjukmu)
sementara tirai menghalangiku
sedang disisimulah sebaik-baik tempat pengabdian
Wahai Al-Hasan dan Al-Husain
Cahaya mata Rasul Alloh
Wahai penghulu pemuda sorga
kakekmu penyampai firman Alloh, Al-Qur'an

Sumber:
* WA Thuwailibul Ilmisy Syar'i


Penjelasan gamblang dan jelas klik https://aslibumiayu.net/4498-waspada-lagu-lagunya-haddad-alwi-dan-sulis-karena-berbau-syiah.html

-->Via Line Abu'Aisyah<--
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).