Ayah bunda yang mulia, biasanya sebelum berangkat ke sekolah, kita sering "BERPESAN" kpd anak-anak kita,
"Nak, belajar yang rajin yah agar kamu pintar." Selanjutnya, dengan pesan tersebut, kita selaku orang tua pun sangat senang jika anak-anak kita mendapatkan nilai tinggi dan kecewa bhkan sedih jika anak-anak kita mendapatkan nilai yang rendah.
Ayah bunda yang mulia, sadarkah kita, jika ternyata selama ini, dengan pesan seperti itu kita hanya melahirkan generasi-generasi pintar yang tidak berkarakter dan tidak berakhlak. Karena, memang yg kita harapkan melalui pesan itu, hanya sebatas pintar dgn isyarat nilai, juara kelas, dan lulus ujian.
Maka tidak heran jika anak kita pintar tapi suka membantah orang tua. Pintar tapi masih suka ngomong kasar. Pintar tapi sombong dan angkuh. Pintar tapi malas sholat. Pintar tapi suka melawan guru, dan segudang tapi tapi lainnya. Mengapa? ternyata "pesan" kita kurang tepat.
Perhatikanlah pesan orang tua salafus shalih kita kepada anak-anak mereka sebelum mereka pergi menuntut ilmu dibawah ini:
Ibunda Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah berpesan kepada Sufyan Ats-Tsauri, beliau berkata, wahai anakku, ambillah 10 dirham ini, pelajarilah 10 hadits. Jika dengan mempelajarinya dapat merubah cara berjalan dan bicaramu kepada manusia, maka datanglah lagi kepadanya. Namun jika tidak, maka tinggalkanlah. Karena aku takut dgn ilmu itu akan menjadi malapetaka bagimu diakhirat kelak.
Ibunda Imam Malik Rahimahullah berpesan kepada Imam Malik ketika Imam Malik meminta izin kepadanya utk menuntut ilmu, ibunya berkata, "kemarilah, pakailah baju ilmu, beliau memakaikan baju berkancing, peci dan sorban kepada Imam Malik seraya berkata berangkatlah, dan pergilah ke Rabi'ah, pelajarilah akhlaknya ( guru ) sebelum ilmunya".
Subhanallaah, betapa besar perhatian org tua para shalafus shalih kita terhadap pentingnya akhlak anak-anak mereka. Bukan sebatas pintar namun tidak berakhlak. Lihatlah, betapa akhlak adalah sesuatu yg sangat penting utk senantiasa dipesankan dan diingatkan kepada anak-anak kita sebelum mereka berangkat menuntut ilmu.
Mudah-mudahan kita mampu mentauladani orang tua para shalafus shalih dlm mendidik anak-anak kita menjadi generasi-generasi emas ummat ini, dengan senantiasa memperhatikan perkembangan ilmu dan akhlak mereka. -Amin
Wallahu Ta'alaa A'lam..
Akhukum fillaah,
Abu Azka Muhammad Mahfuzh
Sign up here with your email