Sahabat Sejati

SIAPA SAHABAT SEJATI???


Sahabat sejati bukanlah dia yg selalu membenarkan perkataanmu, tapi dia yg selalu berkata benar kepadamu, walau kdg perkataan benar menyinggung perasaan tapi tidak dikhalayak ramai tapi 4 mata.

Sahabat yg tulus adalah dia yg tulus menasihatimu demi kebaikanmu, bukan dia yg tulus memuji pada sesuatu yg tidak terpuji.

Sahabat sejati adalah yg tidak mencelakakan dirimu baik di dunia maupun di akhirat.

Dan "PERSAHABATAN SEJATI" ialah mereka yg mengikat persahabatan dgn tali iman. Karena ia akan terus kekal hingga hari kiamat.

Bukan persahabatan yg dibangun diatas nafsu dan kelalaian, krn ia tdk kan lama bertahan. Bahkan diakhirat pun mereka saling bermusuhan.

ALLAH Jalla wa Ala berfirman,

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

"Sahabat2 karib (di dunia) pada hari itu (kiamat) akan saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang bertakwa."(QS.Az-Zukhruf : 67)

Dan sungguh rugi org2 yg mengambil sahabat dari org2 yg jauh dr agama ALLAH, krn kelak justru mereka akan menyesal dgn penyesalan yg amat dalam.

Betapa tidak? Karena ALLAH Jalla wa 'Ala telah berfirman,

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا (27) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (28) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا (29)


"Pada hari ketika orang-orang zhalim menggigit jari tangan mereka, seraya berkata "Duhai, seandainya dahulu aku mengambil jalan bersama Rasul (utusan ALLAH). Duhai seandainya aku TIDAK MENJADIKAN FULAN sebagai SAHABATKU. Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari petunjuk (al-Qur'an) ketika ia datang kepadaku, dan sungguh setan benar-benar licik terhadap manusia." (QS.Al-Furqan : 27-29)

Maka, carilah sahabatmu dari mereka yg beriman dengan men-Tauhidkan Alloh dan berakhlak mulia sesama manusia.
______________
Semoga bermanfa'at.
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).