Petuah Ulama

Kumpulan Petuah Indah Ulama Ahlus Sunnah wal Jama'ah (1-10)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Petuah_Ulama (01)

Kelezatan yang Sempurna

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

وليس للقلوب سرور ولا لذة تامة إلاّ في محبة الله والتقرب إليه

"Tidak ada kegembiraan bagi hati, tidak pula kelezatan yang sempurna, kecuali dalam kecintaan kepada Allah ta'ala dan mendekatkan diri kepada-Nya."

[Majmu' Al-Fatawa, 28/32]


Petuah_Ulama (02)

Tauhid adalah Benteng

Al-'Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

التوحيد حصن الله الأعظم الذي من دخله كان من الآمنين

"Tauhid adalah benteng Allah ta'ala yang terbesar, barangsiapa yang memasukinya maka ia aman."

[Badaai'ul Fawaaid, 2/470]


Petuah_Ulama (03)

Ilmu Agama yang Hakiki

Al-Imam Al-Auza'i rahimahullah berkata,

العلم ما جاء به أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم، فما كان غير ذلك فليس بعلم

"Ilmu adalah ajaran yang dibawa oleh para sahabat nabi Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam, adapun selain itu maka bukanlah ilmu."

[Jaami' Bayaanil 'Ilmi wa Fadhlih libni Abdil Barr rahimahullah, 2/29]


Petuah_Ulama (04)

Menaklukkan Hati dengan Ilmu

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata,

إن في نشرك للعلم نشر لدين الله، فتكون من المجاهدين في سبيله، لأنك تفتح القلوب بالعلم، كما يفتح المجاهد البلاد بالسلاح والإيمان

"Sesungguhnya dalam usahamu menyebarkan ilmu syari'at, sama dengan menyebarkan agama Allah, maka engkau termasuk mujahid (pejuang) di jalan Allah, karena engkau membuka hati dengan ilmu, sebagaimana mujahid menaklukkan negeri dengan senjata dan iman."

[Syarhu Du'ai Qunutil Witr, hal. 12]

Petuah_Ulama (05)

Penyebab Utama Sakit Jiwa adalah Lemah Iman

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

ولا يحصل المرض إلا لنقص أسباب الصحة ، كذلك القلب لا يمرض إلا لنقصِ إيمانه

"Tidak akan terjadi suatu penyakit kecuali karena berkurangnya sebab-sebab kesehatan. Demikian pula, jiwa tidak akan sakit kecuali karena kurang imannya."

[Majmu' Al-Fatawa, 10/637]


Petuah_Ulama (06)

Tidak Bisa Membedakan Antara Sunnah dan Bid'ah karena Menuruti Hawa Nafsu

Al-'Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

فان اتباع الهوى يعمى عين القلب, فلا يميز بين السنة والبدعة, أو ينكسه فيرى البدعة سنة, والسنة بدعة

"Sesungguhnya mengikuti hawa nafsu membutakan mata hati, sehingga seseorang tidak bisa membedakan antara sunnah dan bid'ah, atau malah ia membaliknya, ia menganggap bid'ah sebagai sunnah, dan sunnah sebagai bid'ah."

[Al-Fawaaid, 244]


Petuah_Ulama (07)

Siapakah Orang yang Berakal?

Al-Imam Sufyan bin 'Uyainah rahimahullah berkata,

ليس العاقل الذي يعرف الخير والشر، إنما العاقل الذي إذا رأى الخير اتبعه وإذا رأى الشر اجتنبه

"Bukanlah orang yang berakal itu yang mengetahui kebaikan dan kejelekan, tetapi orang yang berakal itu adalah orang yang apabila melihat kebaikan maka ia mengikutinya dan apabila melihat kejelekan maka ia menjauhinya."

[Al-Hilyah, 8/339]


Petuah_Ulama (08)

Syukur dan Istighfar

Sebagian Salaf rahimahumullah berkata,

إني أصبح بين نعمة تنزل من الله علي، وبين ذنب يصعد مني إلى الله، فأريد أن أُحدِثللنعمة شكرا، وللذنب استغفارا

"Sungguh aku memulai hari di antara nikmat yang turun dari Allah ta'ala kepadaku dan dosa yang naik dariku kepada-Nya, maka aku ingin menghadapi nikmat dengan syukur, dan dosa dengan memohon ampun."

[Majmu' Al-Fatawa, 8/73]


Petuah_Ulama (09)

Bahaya Menggembosi Majelis Ilmu

Al-'Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

نواب ابليس في الارض وهم الذي يثبطون الناس عن طلب العلم والتفقه في الدين فهؤلاء أضر عليهم من شياطين الجن فانهم يحولون بين القلوب وبين هدى الله وطريقه

"Wakil-wakil iblis di muka bumi adalah mereka yang menghalang-halangi manusia dari menuntut ilmu dan usaha memahami agama, maka mereka itu lebih berbahaya bagi manusia dari setan-setan jin, karena mereka memalingkan hati-hati manusia dari petunjuk Allah dan jalan-Nya."

[Miftah Daris Sa'adah, 1/160]


Petuah_Ulama (10)

Penyanyi adalah Mu'adzinnya Setan


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

ومن الفحشاء والمنكر استماع العبد مزامير الشيطان، والمغني هو مُؤَذِّنُه الذي يدعو إلى طاعته، فإن الغناء رُقْيةُ الزنا

"Termasuk perbuatan keji dan mungkar adalah mendengarkan (alat-alat musik); seruling-seruling setan, dan seorang penyanyi adalah mu'adzinnya setan yang mengajak untuk taat kepadanya, karena sesungguhnya nyanyian adalah mantra perzinahan."

[Al-Fatawa, 15/349]

Disebarkan oleh Markaz Ta'awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
WA Ta'awun Dakwah: 08111377787
Web: www.taawundakwah.com
Fb: www.facebook.com/taawundakwah
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).