Tips Memilih Sahabat


🌷💐Siapa yang berhak untuk di jadikan Sahabat?

مَنْ هُوَ أَوْلى بِالصُحْبَهْ ؟

Siapakah yang lebih utama utk dijadikan sahabat?

قال الإمام ابن جماعة رحمه الله :

🔸Imam ibnu Jama'ah -rahimahullaah- menjawab:

ينبغي لطالب العلم أن لا يخالط إلَّا من يفيده أو يستفيد منه ،
🔰Sepatutnya bagi penuntut ilmu untuk tidak bergaul kecuali dengan orang yang bisa memberi faedah (ilmu) atau dia bisa mengambil faedah ilmu darinya.


فإن تعرَّض لصحبة مَن يُضيِّع عمره معه ولا يُفيده ولا يَستفيد منه ، ولا يُعينه على ماهو بصدده ،

🐾jika dia terlanjur bersahabat dengan orang yang menyia-nyiakan umurnya dan dia tidak memberikan faedah dan tidak pula bisa mengambil faedah darinya,

فلْيَتَلَطَّفْ في  قَطع عِشرته من أوَّل الأمر قبل تَمَكّنها ،

🚧maka perlahan lahan putuskan hubungan dengannya sejak dini sebelum terlanjur semakin erat.

فإنَّ الأمور إذا تمكَّنت عسرت إزالتها.

🌹karena setiap perkara jika telah kokoh maka menjadi kian sulit menghilangkannya.

فإن احتاج إلى من يصحبه فلْيكُنْ صاحباً صالحاً دَيِّناً تَقيِّاً وَرِعاً ذَكِيَّاً ، كثير الخير ، قليل الشر ،
حسن المداراة ، قليل المماراة ،

👍🔰Sehingga jika dia membutuhkan orang yang bisa menjadi sahabatnya maka hendaklah sahabatnya itu adalah sahabat yang shalih, alim, bertaqwa, wara', cerdas, banyak kebaikannya, sedikit keburukannya, lembut &beramah tamah, dan sedikit debat.


إن نسيَ ذكَّرَه ،
وإن ذَكَرَ أعانَه ،
وإن احتاجَ واساه ،
وإن ضَجِر َصبَّره" .

✔Jika dia lupa, sahabatnya mengingatkannya...
✔Jika dia ingat, sahabatnya membantunya (dalam beramal)
✔Jika dia membutuhkan (bantuan) maka sahabatnya akan menghiburnya...
✔jika dia jenuh, sahabatnya yang akan menyabarkannya.

📕Tadzkiratus Sami' wal Mutakkalim (hal. 83)

■◎■◎■◎■
🔰🌠Forum Salafy Purbalingga
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).