Obat anti nyeri

 A. Untuk diri sendiri
Setiap orang pasti pernah merasakan sakit atau nyeri...
Jika rasa nyeri tidak tertahankan, maka kita langsung mengkonsumsi obat antinyeri.
Namun... terkadang kita lupa membaca doa yang bisa menghilangkan sakit bahkan nyeri yang kita rasakan.
Sebagai seorg muslim, hendaknya kita dapat menghafal doa tsb & jangan terlalu bertumpu dengan sebab saja tanpa meminta kepada pencipta sang pengatur sebab.

Dari Utsman bin Al-Ash radhiallahu 'anhu diriwayatkan bahwa ia pernah mengeluhkan penyakitnya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم  tentang penyakit ditubuhnya.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda,
ضع يدك على الذي تألم من جسدك و قل باسم الله ثلاثا و قل سبع مرات أعوذ بالله و قدراته من شر ما أجد و أحاذر
"Letakkan tanganmu dibagian tubuh yang sakit, lalu ucapkanlah,
"bismillah" tiga kali,
lalu ucapkan sebanyak tujuh kali:
"A'uudzu billaahi wa qudraatihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir",

"Aku memohon perlindungan kepada Allah dengan kemuliaan dan kekuasaannya dari segala keburukan yang kudapatkan dan kukhawatirkan.[HR.Muslim no.2202]

B.Doa untuk orang lain

Bisa membaca doa ini, kemudian memegang atau mengusap dengan tangan kanan di tempat sakit penderita,
Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi n menjenguk sebagian keluarganya (yang sakit) lalu beliau mengusap dengan tangan kanannya sambil membaca,

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اشْفِ، أَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاءُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
"Ya Allah, Rabb seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini. Sembuhkanlah, Engkau adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan. (Maka) tidak ada obat (yang menyembuhkan) kecuali obatmu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit." (Muttafaqun 'alaih)

Berobat hanyalah bagian dari ikhtiar manusia, bukan obat maupun dokter  yg menyembuhkan namun hakekatnya Allah lah dengan Ridho Rahmat Nya yg memberikan kesembuhan.

Subhanallah
Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).