Agar mendapat ilmu

Peringatan dari Bahaya Maksiat #2

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Maksiat Menghalangi Cahaya Ilmu

Allah ta'ala berfirman,

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُاللَّهُ

"Dan bertakwalah kepada Allah; dan Allah akan mengajarimu." [Al-Baqoroh: 282]

Allah ta'ala juga berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

"Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan (pembeda antara kebenaran dan kebatilan) dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." [Al-Anfal: 29]

Al-Imam Al-Mufassir As-Sa'di rahimahullah berkata,

واستدل بقوله تعالى: {وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُاللَّهُ} أن تقوى الله، وسيلة إلى حصول العلم، وأوضح من هذا قوله تعالى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا} أي: علما تفرقون به بين الحقائق، والحق والباطل.

"Firman Allah ta'ala, "Dan bertakwalah kepada Allah; dan Allah akan mengajarimu", dapat dijadikan dalil bahwa takwa kepada Allah adalah sarana untuk menggapai ilmu, namun yang lebih jelas sisi pendalilannya dari ayat ini adalah firman Allah ta'ala, "Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan (pembeda antara kebenaran dan kebatilan)", maknanya adalah Allah akan memberikan ilmu yang dengannya kalian dapat membedakan antara hakikat kebenaran dan kebatilan." [Tafsir As-Sa'di, hal. 105]

Selengkapnya: http://fb.me/3ztwBY3Dx

Barokallohu fiikum.

Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).