Membenci Arab Saudi

Andy Octavian Latief
Saya sangat heran dengan mereka yang membenci Arab Saudi.

1. Mereka menghujat pemerintah Arab Saudi karena "mengubah Makkah menjadi Las Vegas", sementara para penghujat ini tidak pernah ke Makkah sama sekali, baik untuk haji maupun untuk umrah. Mereka tidak merasakan bagaimana pemerintah Arab Saudi sangat memudahkan orang yang berhaji dan berumrah untuk melaksanakan ibadahnya tersebut dan membuat mereka nyaman dalam beribadah.

Jika pemerintah Arab Saudi tidak membenahi Masjidil-Haram dan membiarkannya penuh padang pasir dan tidak ada tempat untuk berteduh, sehingga mereka harus berhaji dan berumrah dan nginap di tenda-tenda layaknya ratusan atau ribuan tahun yang lalu (seperti yang ada di foto-foto di bawah ini), mereka pasti juga akan mencaci pemerintah Arab Saudi. Lalu, apa mau mereka? Perbuatan orang lain selalu disalahkan akan tetapi kesalahan lidah sendiri tidak mau diintrospeksi.

Foto-foto Makkah jaman dulu: http://ummuabdulazeez.com/2011/10/29/rare-old-pictures-of-hajj/

"Masih percaya dengan isu bahwa Saudi Arabia tidak peduli dengan peninggalan sejarah?!" Lihat di sini bagaimana Arab Saudi merawat salah satu tempat bersejarah ini: https://www.facebook.com/achmed.anshorie/posts/782427288483780

2. Sebagian dari mereka ingin menegakkan hukum Islam, akan tetapi benci dengan pemerintah Arab Saudi, yang jika dinilai secara objektif dan tanpa hasad, adalah yang paling berhasil di dunia saat ini dalam menerapkan syari'at Islam. Selain itu, jika mereka memuji Presiden Mursi karena beliau adalah hafizh Qur'an (dan memang pantas dan berhak untuk dipuji karena beliau adalah hafizh Qur'an), maka saya masih menunggu pujian yang sama itu kepada Raja Salman ibn 'Abdil-'Aziz, yang telah menjadi hafizh Qur'an sejak usia 10 tahun, dan juga telah berjuang untuk Islam selama sekian puluh tahun hidupnya ini.

Baca di sini: http://kisahmuslim.com/raja-salman-bin-abdul-aziz-dan-komitmennya-terhadap-syariat-islam/
Dan juga di sini: http://kisahmuslim.com/raja-salman-bin-abdul-aziz-pemersatu-arab-saudi/

3. Mereka menyorot salah satu pangeran Arab Saudi yang hidupnya glamour dan suka foya-foya, padahal pangeran Arab Saudi tidak hanya itu saja. Mereka tidak mau melihat figur pemimpin teladan dan figur hamba yang penuh takwa dari pangeran-pangeran Arab Saudi lainnya.

Baca di sini mengapa rakyat Arab Saudi begitu mencintai ulil amrinya dengan melihat profil Pangeran Amir Sulthan ibn 'Abdil-'Aziz (Putera Mahkota Arab Saudi di masa Raja 'Abdullah, akan tetapi beliau meninggal dunia sebelum Raja 'Abdullah meninggal dunia, sehingga yang menggantikan Raja 'Abdullah adalah adik dari Pangeran Amir Sulthan, yaitu Raja Salman ibn 'Abdil-'Aziz): https://www.facebook.com/nurfitri.hadi/posts/924572654222008

4. Tidak tergerakkah hati anda ketika melihat bagaimana rakyat Arab Saudi, berkat taufiq dari Allah dan bimbingan dari para ulama' di sana, menerapkan syari'at Islam dalam kehidupan mereka? Bahkan Raja 'Abdullah, salah satu raja terkaya di dunia, dikubur dengan tata cara penguburan dan dengan kuburan yang syar'iy.

Baca di sini: http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150124103653-120-27068/pemakaman-sederhana-raja-arab-saudi/

Atau apakah hati anda sudah mengeras, lebih keras daripada hati pendeta Kristen yang masuk Islam ini setelah melihat kuburan Raja Fahd? Baca di sini: http://kisahmuslim.com/masuk-islamnya-pendeta-italia-setelah-menyaksikan-jenazah-raja-fahd/

5. Raja 'Abdullah sendiri adalah raja yang telah banyak membantu negeri-negeri muslimin lainnya. Anda di Indonesia mencaci Raja 'Abdullah dengan klaim bahwa beliau tidak pernah membantu rakyat Palestina, akan tetapi rakyat Palestina sendiri berkabung karena wafatnya beliau, karena beliau selama ini telah banyak membantu mereka dalam menghadapi masalah-masalah di Palestina.

Baca di sini: https://www.facebook.com/nurfitri.hadi/posts/924425497570057

Thayyib, jika pun anda tidak mau mengakui jasa-jasa Raja 'Abdullah, paling tidak ingatlah bahwa beliau adalah seorang muslim yang juga memiliki hak atas anda untuk dijaga kehormatannya, terlebih setelah beliau meninggal dunia. Beliau adalah saudara anda, terlebih lagi jika sampai kabar kepada kita bahwa beliau berusaha menjadi hamba yang bertakwa kepada Allah baik di depan publik maupun di saat bersendirian. Baca di sini: https://www.facebook.com/ibnu.hilmy/posts/816567655045444

Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).