Inspirasi pagi: Ahlak Rasulullah

Inspirasi pagi

Di riwayatkan suatu ketika ada seorang lelaki  Fakir dari Ahli suffah mendatangi Rasulullah dengan membawa cawan yang di penuhi oleh buah Anggur, di hadiahkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Rasulullah mengambil cawan itu kemudian memulai memakan nya

Rasulullah memakan Anggur pertama kemudian beliau tersenyum.

Rasulullah memakan buah anggur kedua beliaupun tersenyum lagi.

Lelaki Fakir tersembut serasa Hampir terbang karena saking gembiranya.

Sedangkan Para sahabat menunggu,  sebab sudah merupakan kebiasaan Rasulullah akan mengajak para sahabat bergabung bersama Rasulullah dalam setiap hadiah yang di berikan kepada beliau.

Rasulullah memakan Anggur satu persatu sambil tersenyum, demi Ayah dan ibu ku sampai Habislah buah anggur yang ada dalam cawan itu.

Para Sahabat memandangnya Keheranan.

Giranglah si lelaki fakir tersebut dengan kegirangan tak terhingga. kemudian ia pergi.

Lalu bertanyalah salah seorang Sahabat. "Wahai Rasulullah, Kenapa engkau tidak mengajak kami bergabung makan bersama mu?

Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam tersenyum, lalu  menjawab :

Sungguh kalian telah melihat si lelaki fakir sangat kegirangan dengan cawan yang berisi buah Anggur itu.

sesungguhnya manakala aku mencicipi  buah Anggur tersebut, Aku rasakan Pahit rasanya.

Jadi  aku tidak mengajak kalian untuk makan bersama, sebab aku khawatir kalian akan menampakkan rasa pahit di wajah kalian sehingga dapat merusak kegembiraan si lelaki fakir tersebut.

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظيم

Sesungguhnya engkau benar-benar memiliki budi pekerti yang mulia.

⭕ Tidak seharus nya apa yang ada di dalam hati kita itu mesti di ungkapkan

⭕ tidak semua apa yang di ungkapkan merupakan maksud yang di kehendaki.

⭕ Tidak semua apa yang telah di tuliskan adalah kenyataan hidup yang kita lalui.

Senyum yang tulus,  Hati yang bersih, bergaul dengan baik, jiwa yang Murtah, Dan kalimat yang baik.

Beginilah hidup mu menjadi indah, Jadilahkanlah Akhlak mu cantik, niscaya hati mu menjadi damai
سُبْحَانَ اللّهُ وَاَلْحَمْدُلِلّهِ وَلاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اللهُ أكبر

Previous
Next Post »
"Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).