A. Darimana Diperoleh dan Kemana Dihabiskan..? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, لاَ تَزُوْلُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: “Pada hari kiamat, tidak akan bergerak pijak kaki anak Adam dari sisi Rabbnya hingga ditanya tentang lima hal (diantaranya): "..... tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dinafkahkan..?” (HR. at-Tirmidzi: 2416, Shahihul Jami’: 7299) B. Bahkan Bila Pun Disedekahkan. Masih adakah sebagian kaum Muslimin yang berpikiran tak mengapa mendapat harta haram asalkan nanti disedekahkan...? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Thayyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan hanya dari yang baik pula..." (HR. Muslim: 1015) لاَ تُقْبَلُ صَلاَةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلاَ صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ “Tidak diterima shalat tanpa bersuci dan tidak pula (diterima) sedekah dari hasil ghulul (harta haram)” (HR. Muslim: 224) Bahkan semakin jelas sabda beliau 'alaihish shallallatu wasallam berikut "Barangsiapa mengumpulkan harta haram kemudian menyedekahkan maka dia tidak memperoleh pahala dan terbeban dosa atasnya" (HR Ibnu Hibban, Shahihut Targhib:880) Ayo, semangat pagi "menjemput" rizki... Lelah bekerja hingga larut malam.. Tidak juga bersedekah dari jalan yang menimbulkan kemarahan Allah Rabbul 'Alam.. Renungkan : Siksa kubur karena kelakuan dosa kita di dunia ? Hanya diri Anda sendiri yang bisa menjawabnya :) Sumber: muslim.or.id |
Sign up here with your email